Terlebih, ia mengingatkan, Poltracking sudah memberikan disclaimer kalau survei tidak cuma dilakukan usai polemik Piala Dunia U20. Tapi, sebelum PDIP secara resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.
Bahkan, jarak elektabilitas Prabowo yang 33,0 persen dengan Ganjar yang 31,1 persen terbilang sangat kecil. Padahal, survei tersebut dilakukan sebelum PDIP secara resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai capresnya.
Belum lagi melihat apa yang terjadi pada Anies Baswedan yang sempat naik seusai deklarasi. Artinya, deklarasi sangat signifikan dalam mendongkrak elektabilitas, termasuk elektabilitas Ganjar Pranowo usai diusung PDIP.
Maka itu, Adian tampak cukup santai menanggapi survei tersebut. Adian tampak santai pula menanggapi komentar panas politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade, yang tidak terima Prabowo disebut tidak pernah menang.
"Orang menang boleh bangga, bangga bukan sebuah keangkuhan. Tapi, ketika kita diadu dengan yang kalah berkali-kali itu sebuah kesombongan, kita harus diadu dengan yang sepantar," ujar Adian.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024