Menu


Kenapa Bulan Syawal Bagus untuk Menikah Menurut Pandangan Islam? Ini Penjelasan Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri

Kenapa Bulan Syawal Bagus untuk Menikah Menurut Pandangan Islam? Ini Penjelasan Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri

Kredit Foto: Pexels/Ayoub 92i

Konten Jatim, Jakarta -

Dalam pandangan Islam sebenarnya tidak ada waktu khusus untuk melangsungkan pernikahan. Akan tetapi, memang terdapat waktu yang dianjurkan untuk menikah, yakni di bulan Syawal. Hal ini mengikuti langkah Nabi Muhammad SAW.

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَوَّالٍ وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي

Artinya: "Rasulullah SAW menikahiku pada bulan Syawal dan berkumpul denganku pada bulan Syawal, maka siapa di antara istri-istri beliau yang lebih beruntung dariku?" (HR Muslim).

Apa alasan menikah di bulan Syawal dianjurkan menurut pandangan Islam?

Baca Juga: Apakah di Bulan Syawal Baik untuk Menikah? Begini Kata Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri

Pendakwah Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri dalam ceramahnya menyebut bahwa ada alasan tersendiri mengapa menikah dalam Islam dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Syawal.

"Ada hikmah kenapa Aisyah menekankan menikah di bulan Syawal. Dan kenapa sebagian para ulama seperti ulama Syafi'iyah itu menekankan menikah atau mensunnahkan menikah di bulan Syawal, ternyata ini bukan hanya tentang pernikahan, tapi ini tentang akidah," kata Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri dari kanal YouTube Shofwah TV, dikutip Konten Jatim pada Jumat (28/4/2023).

Kata Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri, hal ini dilatarbelakangi oleh adanya keyakinan atau kepercayaan pada masa jahiliyah dahulu bahwa bulan Syawal adalah bulan yang sial untuk menikah.

Maka, dengan menikah di bulan Syawal, hal ini sama saja seperti kita sedang melawan atau mengcounter keyakinan kaum jahiliyah tersebut.

"Ini tentang mengatakan tidak pada kesyirikan. Kata para ulama, seperti yang dikatakan Imam Nawawi rahimahullahu ta'ala, Aisyah menekankan hal ini dengan sebuah tujuan dan pesan agar kebiasaan di masa jahiliyah ketika orang-orang awam takut dan enggak suka menikah di bulan Syawal terpatahkan karena ada keyakinan di masa jahiliyah menikah di bulan Syawal itu sial," ucapnya.

"Jadi itu alasannya Aisyah untuk mengcounter kesyirikan yang ada di masa jahiliyah. Jadi bukan hanya sekedar menekankan nikah di bulan Syawal," tambahnya.

Baca Juga: Puasa Syawal Wajib 6 Hari Berturut-turut Atau Tidak? Begini Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

"Dan ini menunjukkan sekali lagi bahwa bulan Syawal di masa Aisyah adalah momentum untuk menekankan iman dan tauhid dan mengatakan tidak kepada kesyirikan," tandasnya.