Tim Nasional (Timnas) indonesia memang tidak banyak memiliki prestasi di kancah sepak bola Asia Tenggara. Meskipun begitu, Timnas Indonesia 2 kali meraih medali emas di kompetisi olahraga se-Asia Tenggara, SEA Games.
Kali terakhir Timnas Indonesia juara SEA Games adalah pada SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Selepas itu, Indonesia belum pernah lagi meraih medali emas di SEA Games meskipun berpotensi melepas puasa tersebut pada perhelatan SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja.
Menyadur banyak sumber berbeda pada Rabu (26/4/2023), berikut kisah singkat ketika Timnas Indonesia berhasil meraih emas di SEA Games.
Baca Juga: Prediksi Timnas U-22 di SEA Games 2023: Sanggup Raih Emas?
Kali Terakhir Timnas Indonesia Juara SEA Games
Saat itu, para pemain senior diizinkan untuk tampil pada SEA Games. Peraturan ini berbeda dengan SEA Games di masa mendatang di mana hanya punggawa di usia-usia tertentu yang diizinkan untuk bermain dalam turnamen.
Pada 1991, Indonesia masih diisi oleh beberapa nama beken seperti Widodo Cahyono Putro, Rochy Putiray, Robby Darwis, Maman Suryaman dan masih banyak lagi. Mereka menjadi tulang punggung Indonesia dalam berbagai kompetisi, termasuk SEA Games 1991.
Hanya terdiri dari 7 negara, Indonesia tergabung ke dalam grup B bersama Indonesia, Vietnam, Malaysia dan tuan rumah Filipina. Indonesia berhasil sapu bersih 3 laga, mencetak 5 gol dan hanya kebobolan 1 gol, membuat mereka menjadi pemuncak klasemen.
Baca Juga: Prestasi Timnas Indonesia di SEA Games: Baru 2 Kali Raih Emas
Ujian sesungguhnya terdapat di semifinal, di mana mereka dihadapkan dengan kuda hitam Singapura, yang pada edisi SEA Games sebelumnya berhasil meraih medali perak. Namun, melalui babak adu penalti pasca imbang 0-0 dalam 120 menit, skuad Garuda berhasil mengalahkan Singapura dengan skor 4-2.
Dan di pertandingan final, Indonesia sudah dinantikan Thailand yang merupakan lawan terkuat. Lagi-lagi Indonesia tidak bisa mengalahkan Thailand dalam 90 menit waktu normal. Mereka juga gagal mencetak gol dalam waktu tambahan 2x15 menit sehingga pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO