Menu


6 Fakta Peneliti BRIN Ingin Bunuh Muhammadiyah: Akui Dirinya Khilaf

6 Fakta Peneliti BRIN Ingin Bunuh Muhammadiyah: Akui Dirinya Khilaf

Kredit Foto: Twitter/Iphoel_Goes

3. Dipolisikan Sana Sini

Warga Muhammadiyah di berbagai daerah seperti Makassar, Surabaya dan Jakarta pun bergerak cepat dan melapor ke polisi. Nama AP Hasanuddin menjadi target utama karena ancaman pembunuhannya. Tapi, Thomas Djamaluddin juga ikut terseret karena dirinyalah yang memulai komentar miring soal Muhammadiyah.

4. Sempat Dapat Pembelaan

Meskipun banyak dikecam, ada juga beberapa yang membela 2 peneliti tersebut dan meminta warga Muhammadiyah memaafkan mereka, seperti Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Ekonomi Umarsyah dan Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Drajad Wibowo.

Baca Juga: Majelis Hukum Muhammadiyah Surabaya Adukan 2 Peneliti BRIN ke Polda Jatim

5. Minta Maaf, Akui Khilaf

Setelah ucapannya tersebut, Thomas Djamaluddin meminta maaf dan mengaku kalau dirinya sama sekali tidak ada niatan membuat marah warga Muhammadiyah. Thomas Djamaluddin bahkan menjelaskan kalau dirinya tidak benci dengan golongan tersebut.

Selaras dengan atasannya, AP Hasanuddin juga sudah meminta maaf karena ancamannya ini. AP Hasanuddin mengaku khilaf dan tidak bisa mengontrol emosi karena melihat Thomas Djamaluddin dibanjiri komentar negatif, membuat dirinya melontarkan ancaman macam itu.

Baca Juga: Ibu Peneliti BRIN Andi Pangerang Hasanuddin Ternyata Warga Muhammadiyah

6. Memperburuk Citra BRIN

Akibat ulah kedua penelitinya, citra BRIN yang sudah kurang baik di hadapan banyak pihak menjadi semakin buruk. Sebelumnya, Lembaga Pemerintah Non-Kementerian ini sudah beberapa kali menimbulkan kontroversi dan kegaduhan yang tidak jarang disorot publik.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman