Peneliti astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin menjadi sorotan karena dirinya mengancam membunuh warga Muhammadiyah dalam sebuah komentar di media sosial Facebook.
Namun, disebutkan kalau komentar AP Hasanuddin tersebut tidak akan muncul jika dirinya tidak membalas komentar dari kolega sekaligus atasannya di BRIN, Thomas Djamaluddin. Sosok ini yang dianggap menjadi pemantik amarah masyarakat Muhammadiyah.
Di Facebook, dirinya mengunggah pertanyaan kenapa Muhammadiyah meminta pemerintah untuk menyediakan lahan lapangan salat Ied ketika mereka sendiri tidak patuh terhadap lebaran yang sudah diresmikan pemerintah. Tentunya komentar ini memicu emosi warga Muhammdiyah.
Baca Juga: Profil Andi Pangerang Hasanuddin yang Mau Bunuh Warga Muhammadiyah
Menyadur blog pribadi Thomas Djamaluddin dan beberapa sumber lain pada Rabu (26/4/2023), berikut profil Thomas Djamaluddin yang mengawali permasalahan antara BRIN dan Muhammadiyah ini.
Profil Thomas Djamaluddin
Thomas Djamaluddin diketahui lahir dengan nama asli Djamaluddin saja. Dirinya lahir di di Purwokerto pada 23 Januari 1962. Karena sering sakit di usia muda, tradisi keluarganya mengganti nama anak agar mereka tumbuh lebih sehat sehingga nama Djamaluddin diubah menjadi Thomas.
Namun, akibat adanya perbedaan nama di sejumlah dokumen sekolah, akhirnya Thomas memutuskan menggabungkan 2 namanya dan kini menjadi Thomas Djamaluddin. Menghabiskan masa kecil di Cirebon, Thomas Djamaluddin merantau ke Bandung untuk berkuliah.
Baca Juga: Gegara Ulah Andi Pangerang, Thomas Djamaluddin Minta Maaf ke Warga Muhammadiyah
Dirinya mengambil Jurusan Astronomi dan lulus pada 1986 setelah 5 tahun berkuliah. Thomas Djamaluddin melanjutkan jenjang pendidikannya ke Jepang dan berkuliah di Universitas Kyoto, memperdalam Ilmu Astronominya di sana.
Pada akhirnya, studinya di Kyoto membuahkan hasil. Thomas Djamaluddin memperoleh masing-masing gelar Magister Astronomi pada 1991 dan Doktor Astronomi pada 1994. Selepas itu, Thomas Djamaluddin kembali ke Indonesia dan bekerja di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Sudah 37 tahun Thomas Djamaluddin bekerja di LAPAN dan menempati sejumlah jabatan berbeda. Thomas Djamaluddin sendiri pada akhirnya diangkat menjadi Kepala LAPAN pada 2014 dan menjabat sampai 2021 sebelum akhirnya LAPAN dilebur ke dalam BRIN.
Karirnya di bidang astronomi juga membuahkan banyak karya tulis. Disebutkan Thomas Djamaluddin sudah menulis lebih dari 50 makalah ilmiah, 100 tulisan populer dan 5 buku bertemakan astronomi. Dirinya juga sudah mengikuti banyak acara bertemakan astronomi di berbagai belahan dunia.
Serang Muhammadiyah dan Diserang Balik
Sosok Thomas Djamaluddin disebutkan memang kerap mengkritik Muhammadiyah. Sudah sejak lama dirinya beberapa kali mempertanyakan kebijakan golongan tersebut, khususnya terkait dengan Idulfitri.
Namun, komentarnya di Facebook baru-baru ini makin disorot karena bawahannya, AP Hasanuddin mengancam membunuh warga Muhammadiyah. Masyarakat Muhammadiyah tidak tinggal diam dan “menyerang” Thomas Djamaluddin beserta koleganya melalui aparat berwenang.
Baca Juga: Buntut Peneliti BRIN Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah: Dilaporkan ke Bareskrim hingga Disidang Etik
Thomas Djamaluddin sendiri mengklarifikasi kalau dirinya tidak membenci Muhammadiyah dan sudah meminta maaf karena ucapannya jika menyinggung. Namun, dirinya masih menjadi sasaran amarah oleh pihak yang dirugikan.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO