Perempuan memiliki "keistimewaan" yaitu diperbolehkan tidak berpuasa saat Ramadhan ketika datang bulan. Meski demikian, jumlah hari ketika tidak berpuasa dianggap utang dan wajib diganti di lain hari.
Namun sisi lain, ada sisi kegalauan ketika Syawal. Mengganti puasa disarankan untuk sesegera mungkin, tapi banyak dari kita yang juga ingin meraih pahala sunah puasa Syawal.
Baca Juga: Keutamaan Puasa Syawal Setelah Ramadan Usai: Seakan-akan Berpuasa Setahun Penuh
Jadi mana yang lebih baik, mengutamakan puasa syawal atau mengganti utang puasa? Hal ini dijelaskan oleh Ustadz Abdul Somad (UAS) dalam salah satu kesempatan.
"Ibu-ibu yang kemarin punya utang tujuh hari, nanti masuk Syawal qadha dulu tujuh hari, setelah itu baru puasa 6 hari Syawal. Tapi kalau enggak bisa, ibu puasa qadha saja enam hari di bulan Syawal, siapa yang puasa qadha enam hari pada bulan syawal, otomatis dapat pahala sunah Syawal," ujar UAS, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Ustadz Menjawab, Rabu (26/4/2023).
UAS melanjutkan, niatnya cukup untuk puasa qadha. Bahkan lebih spesial lagi jika puasa qadha di hari Senin pada Syawal. Hal tersebut dikarenakan bisa mendapat pahala puasa Senin-Kamis.
Baca Juga: Lebih Utamakan Mana, Puasa Syawal atau Puasa Ganti? Ini Penjelasannya
"Niatnya satu, saya niat puasa qadha. Kebetulan hari Senin syawal, dapat tiga; lunas qadha, pahala puasa syawal, dan pahala puasa senin," jelas UAS.
"siapa yang bilang? Syekh Athiyyah Shaqar nama kitabnya fatwa al azhar dia mengutip pendapat Imam Abu Zakariyah Al Anshori dari kalangan Mazhab Syafi'i," pungkas UAS.