Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa ada puasa sunnah yang begitu mulia dan mendatangkan pahala besar ketika dikerjakan.
Sayangnya, puasa sunnah ini seringkali diabaikan oleh umat Islam meskipun keistimewaannya begitu luar biasa. Puasa sunnah ini adalah puasa di bulan Syawal.
Dalam hadits Muslim dijelaskan bagaimana dan mengapa puasa ini menjadi spesial. Hadits tersebut berbunyi:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْر
Baca Juga: Pentingnya Puasa di Bulan Syawal yang Sering Diabaikan oleh Umat Muslim
Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh.” (HR Muslim).
Melihat isi hadits tersebut, bisa dipahami bahwa kita hanya perlu berpuasa wajib di bulan Ramadan kemudian berpuasa di bulan Syawal selama enam hari.
Dengan hanya mengerjakan enam hari, kita sudah bisa mendapatkan pahala setara dengan berpuasa setahun penuh tanpa berhenti atau nonstop.
Secara mudahnya, Ustaz Khalid menjelaskan perumpamaan ketika sebuah kantor memberikan hadiah yang luar biasa bagi staf yang datang kerja tepat waktu dalam satu bulan dan beberapa hari di bulan selanjutnya.
“Kalau teman-teman kerja di kantor, atasannya bilang, siapa pun di antara staf saya di sini bekerja Januari on time semuanya 31 hari atau 30 hari full, tambah enam hari bulan Februari,” kata Ustaz Khalid.
Jika dijumlahkan, maka satu bulan ditambah dengan satu pekan di bulan Februari terhitung menjadi lima pekan. Jika diibaratkan, pahala puasa Syawal ini seperti mendapatkan gaji penuh setahun.
Baca Juga: Keistimewaan Puasa di Bulan Syawal: Enam Hari Setara dengan Satu Tahun Penuh
“Lima pekan saja dia kerja, saya kasih gajinya cash satu tahun. Kalau lima juta per bulan, berarti enam puluh juta dikasih cash karena lima pekan bekerja,” ucapnya.
Perumpaan ini pun menunjukkan betapa baiknya berpuasa di bulan Syawal karena Allah Yang Maha Pemurah akan memberikan pahala hanya luar biasa hanya dengan berpuasa selama lima pekan.
