Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Thomas Djamaluddin meminta maf setelah unggahannya berbuntut kegaduhan di sosial media.
Pasalnya, juniornya di BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin, sempat mengomentari postingannya, tetapi berakhir menjadi masalah karena Andi sempat mengancam warga Muhammadiyah.
Baik Thomas dan Andi sama-sama dilaporkan ke polisi. BRIN sendiri pada akan menggelar sidang etik terhadap Andi Pangerang. Permintaan maaf Thomas Djamaluddin ia unggah di akun Facebook-nya.
"Dengan tulus saya memohon maaf kepada pimpinan dan warga serta teman-teman Muhammdiyah. Semoga kesatuan ummat bisa segera terwujud," kata Thomas Djamaluddin lewat akun Facebook-nya, Rabu (26/4/2023).
Menurut Thomas, dengan tulus ia meminta maaf atas sikap kritisnya pada kriteria wujudul hilal yang dianggapnya usang secara astronomi. Ia juga menyebut, ego organisasi menghambat dialog menuju titik temu.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024