Peristiwa ancaman pembunuhan yang disampaikan oleh peneliti astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang Hasanuddin menjadi sorotan beberapa pihak. Melansir Suara.com pada Selasa (25/4/2023), salah satunya datang dari anggota Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Anggota Komisi VII DPR Mulyanto menyoroti lemahnya penataan sumber saya manusia atau SDM di BRIN. Salah satu indikator lemahnya penataan SDM ialah ancaman pembunuhan yang dilakukan salah seorang penelitinya kepada warga Muhammadiyah.
Baca Juga: Ketua PBNU Harap Peneliti BRIN Dimaafkan, Sebut Masih dalam Suasana Lebaran
Mulyanto menilai lemahnya penataan SDM di BRIN terjadi sejak peleburan seluruh Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK) dan lembaga litbang secara nasional menjadi satu di dalam BRIN.
"Oleh karena itu pemerintah sebaiknya segera mempertimbangkan pengembalian lembaga Iptek seperti BATAN, LAPAN, BPPT dan LIPI ke format semula agar proses pembinaan SDM dapat optimal," kata Mulyanto kepada wartawan, Selasa (25/3/2022).
Sementara itu, terkait sikap AP Hasanuddin yang mengancam membunuh warga Muhammadiyah, dikatakan Mulyanto sangat tidak patut dicontoh. Tindakan AP Hasanuddin jauh dari sikap peneliti. Mulyanto berujar seharusnya peneliti memiliki jiwa toleran, sistematis, objektif dan rasional.
Baca Juga: Muhammadiyah Lapor Polri Usai Warganya Diancam Dibunuh Peneliti BRIN
"Bukan main ancam membunuh bila ada perbedaan dalam metodologi suatu permasalahan. Ini kan memalukan sekaligus membahayakan," kata Mulyanto.
Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR ini mengatakan ancaman pembunuhan terhadap sekelompok orang itu bukan perkara remeh temeh dan bisa dimaklumi. Karena itu harus ada tindakan tegas terhadap AP Hasanuddin. "Ini bukti kesekian kalau pembinaan SDM di BRIN amburadul. Karena itu kepada BRIN harus ambil tindakan," ujar Mulyanto.
Mulyanto mengatakan perbuatan AP Hasanuddin semakin menguatkan temuan dari Ombudsman RI. Ombudsman, lanjut dia, memberi catatan terkait rekrutmen peneliti di BRIN yang melanggar prosedur serta lemah koordinasi dan tidak dipersiapkan dengan baik.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO