Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri mengatakan membayar utang puasa bulan Ramadan lebih utama daripada menunaikan puasa Syawal. Adapun beberapa alasan mengapa mengqadha puasa Ramadan harus didahulukan.
Alasan yang pertama terkait kaidah ibadah wajib. Ustadz M. Nuzul Dzikri menyebut ibadah wajib pada dasarnya harus diutamakan daripada sunnah. Sebagaimana dalam sebuah Hadis Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
"Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya."
Alasan yang kedua yakni utang puasa hakekatnya punya utang kepada Allah Subhanahu WaTa'ala. Sehingga hutang kepada Allah lebih dinomorsatukan.
Sebagaimana hadis Rasulullah menyatakan, “Dari Aisyah: Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa meninggal dunia sedangkan ia (masih) dalam kewajiban berpuasa, maka walinya (kerabatnya) berpuasa untuknya.” (HR Bukhari-Muslim).
Lebih lanjut, arahan mendahulukan utang puasa Ramadan juga disampaikan oleh kerabat dekat Nabi Muhammad SAW, termasuk sang istri Aisyah RA.
"Alasan yang ketiga adalah ini arahan dari banyak ulama, dari para sahabat seperti nasehat Abu hurairoh dan Aisyah. Abu Hurairah mengatakan mulailah dengan hak Allah, lalu silakan berpuasa sunnah sesuka hati Anda," ujar Ustadz M. Nuzul Dzikri.
"Begitu juga dengan Aisyah, istri Rasulullah SAW itu mengatakan jangan berpuasa sunnah sampai anda membayar hutang puasa kepada Allah," lanjutnya.
Alasan yang berikutnya, sambung sang ustaz, yakni berkaitan dengan ajal. Dia mengatakan kita tidak tahu kapan Allah SWT akan mencabut nyawa seorang hamba.
Baca Juga: Cara Mengqadha Puasa Menurut Ustadz Abdul Somad: Baiknya Dilakukan di Bulan Sya’ban
"Usahakan kita segerakan mengqadha puasa kita agar kita meninggal tidak bahwa hutang kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ungkapnya.
Dan yang terakhir berdasarkan pandangan para ulama adalah mengqadha pada hakekatnya menyempurnakan rukun Islam yang keempat.