Menu


PSI Bela Pj Heru yang Bongkar Trotoar Pasar Santa Era Anies: Untuk Urai Kemacetan

PSI Bela Pj Heru yang Bongkar Trotoar Pasar Santa Era Anies: Untuk Urai Kemacetan

Kredit Foto: Instagram/Heru Budi Hartono

Konten Jatim, Jakarta -

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung langkah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang membongkar trotoar warisan Anies Baswedan di kawasan Santa, Jakarta Selatan.

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI, Justin Adrian Untayana menilai, kebijakan Pj Heru dalam membongkar trotoar untuk diubah menjadi jalan raya realistis dalam upaya mengatasi kemacetan di kawasan tersebut.

Secara gamblang, anggota Komisi Bidang Tata Ruang tersebut mendukung penuh langkah yang diambil Pj Heru untuk mengurai kemacetan.

Baca Juga: Heru Budi Dituding Berupaya Hancurkan Jejak Anies Gegara Bongkar Trotoar Santa, PKS: Tidak Perlu Tersinggung

Justin menilai, pembongkaran trotoar menjadi jalan raya tidak dengan mudahnya dianggap sebagai kebijakan destruktif.

"Tidak serta merta dapat dikatakan sebagai tindakan yang kontra terhadap keramahan lingkungan. Hal tersebut harus dilakukan semata-mata sebagai solusi jangka pendek untuk mengurai kemacetan," kata Justin kepada wartawan di Jakarta, Senin (17/4/2023).

Upaya mengatasi kemacetan di Jakarta memang menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Pasalnya, berdasarkan data yang diperoleh, laju pertumbuhan penambahan kendaraan bermotor di Ibu Kota mencapai ribuan unit per hari.

Angka itu belum termasuk laju pertumbuhan kendaraan warga kawasan penyangga Ibu Kota, seperti Depok, Tangerang, dan Bogor, serta Cibubur yang beraktivitas dan bekerja di Jakarta.

"Sehingga volume lalu lintas di Jakarta memang luar biasa dan akan selalu meningkat," tutur Justin.

Dia menuturkan, Fraksi PSI DPRD DKI memahami pendapat yang berorientasi kepada lingkungan, seperti yang disampaikan Komunitas Bike to Work (B2W), yang menentang keras kebijakan Pj Heru. Namun, dia menegaskan, penanganan masalah di Jakarta melibatkan banyak aspek.

Sehingga solusinya bukan hanya satu atau dua hal, melainkan kompleks. Meski begitu, Justin mengakui, kemacetan memang tidak dapat diatasi dengan penambahan jalan semata.

Baca Juga: Dituding Hendak Babat Habis Peninggalan Anies, Heru Budi: Apaan?

"Tapi harus dibarengi dengan peningkatan kapasitas dan kualitas transportasi umum, perbaikan tata ruang, pengendalian kepemilikan kendaraan bermotor, pengendalian populasi, pengembalian fungsi jalan, rekayasa lalu lintas, penindakan tegas atas pelanggaran dan lain sebagainya," jelas Justin.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.



Berita Terkait