Hari Raya Idulfitri menjadi momen yang dinanti-nanti umat Islam di seluruh dunia usai menjalankan kewajiban puasa di bulan suci Ramadan. Apa makna Idulfitri?
Idulfitri menandakan berakhirnya waktu bulan Ramadan dan kerap diartikan sebagai hari kemenangan. Makna spiritual yang ada di dalamnya ialah refleksi dan kegembiraan, waktu untuk amal, ataupun waktu untuk sukacita dan penuh berkah.
Idulfitri kerap kali dikaitkan dengan kata lebaran. Padahal, kata tersebut memiliki banyak arti. Namun, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, lebaran artinya hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal setelah selesai menjalankan ibadah puasa selama bulan Ramadan.
Baca Juga: Mana Lebih Baik, Shalat Idul Fitri di Masjid atau Lapangan? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Sementara itu, Idulfitri menurut laman DJKN Kementerian Keuangan ialah kata yang berasal dari kata ‘id’ dan ‘al-fitri’. Secara bahasa, id berasal dari kata aada-ya’uudu yang berarti kembali. Hari raya disebut sebagai ‘id’ karena terjadi secara berulang pada waktu yang sama.
Sementara itu, kata ‘fitri’ berarti dua makna, yakni suci dan berbuka. Suci maksudnya bersih dari semua dosa, kejelekan, kesalahan, dan keburukan. Di sisi lain, fitri yang artinya berbuka berlandaskan hadits Rasulullah SAW:
Baca Juga: Bagaimana Sikap Kita ketika Waktu Idul Fitri Berbeda? Ini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah
“Dari Anas bin Malik: Tak sekali pun Nabi Muhammad SAW. Pergi (untuk shalat) pada hari raya Idul Fitri tanpa makan beberapa kurma sebelumnya.”
Adanya kata lebaran dan Idulfitri di Indonesia bukan berarti keduanya memiliki makna yang berbeda. Ini hanyalah karena budaya dan bahasa. Hal menariknya, Idulfitri sejatinya ditulis tergabung, bukan terpisah ‘Idul Fitri’. Sudah tahu?
Jadi, Idulfitri artinya kembalinya seseorang kepada keadaan suci atau kebebasan dari segala dosa, kesalahan, keburukan, dan kejelekan sehingga berada dalam kesucian atau fitrah.
Baca Juga: Bagaimana Penentuan Idul Fitri 1 Syawal yang Benar? Ini Kata Ustadz Firanda Andirja
Inilah hari raya kemenangan di mana umat Islam merayakan dengan kembali makan atau ‘buka puasa’. Inilah mengapa salah satu sunnah sebelum melaksanakan salat Idulfitri atau salat Ied adalah makan atau minum sesuatu barang sedikit.
Ini demi menunjukkan, Hari Raya Idulfitri 1 Syawal merupakan waktunya berbuka dan haram untuk berpuasa. Namun, bukan berarti berbuka dari menahan diri untuk membeli barang atau makanan berlebihan.
Setiap tahunnya, Hari Raya Idulfitri biasa dirayakan dalam dua hingga tiga hari. Pada pagi di hari pertama, umat Islam akan saling mengucapkan selamat Idulfitri, salang berjabat tangan dan memaafkan yang telah lalu.
Baca Juga: Sandiaga Uno Terus Terang Dekat dengan PKS: Setelah Idul Fitri Harus Mengambil Keputusan Cukup Berat
Mereka juga melaksanakan salat Ied yang umumnya secara berjamaah dan masif di masjid-masjid. Bahkan, di luar masjid.