Pada dasarnya, seluruh umat Islam yang memiliki akal sehat dan sudah baligh diwajibkan untuk berpuasa penuh selama bulan Ramadan.
Puasa ini pun dilakukan sekiranya selama 29 hari ataupun 30 hari, sesuai dengan kebijakan yang berlaku berdasarkan perhitungan dari orang-orang yang lebih paham.
Namun, bolehkah berpuasa hingga 31 hari?
Baca Juga: Lebih Baik Puasa atau Tidak saat Perjalanan Jauh? Ini Penjelasan Ustadz Firanda Andirja
Dijelaskan oleh Ustaz Khalid, dalam perhitungan hijriah atau kalender Islam, umat Islam hendaknya berpuasa dengan waktu maksimal 30 hari.
Dengan begitu, hari 31 seharusnya merupakan Hari Raya Idul Fitri atau lebaran dan kita tidak semestinya berpuasa di hari tersebut.
“Kalau seandainya tertutup bagi kalian, maka sempurnakan 30. Memang dalam hitungan hijriah 29/30 hari saja, enggak lebih daripada itu,” kata Ustaz Khalid.
Ustaz Khalid Basalamah sendiri mengatakan bahwa dirinya masih mengikuti keputusan yang pemerintah buat mengenai penetapan tanggal Idul Fitri.
Pasalnya, penetapan pemerintah sendiri berdasarkan keputusan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang kemudian dikatakan oleh Ustaz Khalid diisi oleh ulama dari berbagai ormas.
“Kalau saya allahualam masih kembali kepada pemerintah. Di sana ada MUI, MUI ada Muhammadiyah, NU, ada macam-macam ormas Islam di situ,” kata Ustaz Khalid.
Baca Juga: Bagaimana Puasa dan Shalat Dalam Perjalanan Mudik? Ini Penjelasan Buya Yahya
Ustaz Khalid sendiri mengajak kita untuk mengikuti jadwal yang pemerintah tentukan karena menurutnya pemerintah tak mungkin asal dalam menentukan Hari Raya.
Jika kemudian kita berpuasa hingga 31 hari, hal inilah yang tidak boleh diikuti karena maksimal kita berpuasa hanya boleh selama 30 hari.