Menu


Dari Rakyat ‘Jelata’ Jadi Jelita, Rocky Gerung sebut Tokoh Sipil Gagal Tegakkan Imperatif Etis Demokrasi

Dari Rakyat ‘Jelata’ Jadi Jelita, Rocky Gerung sebut Tokoh Sipil Gagal Tegakkan Imperatif Etis Demokrasi

Kredit Foto: YouTube/Geolive

Konten Jatim, Jakarta -

Pengamat politik Rocky Gerung menyebut banyak tokoh masyarakat sipil di KSP yang gagal menegakkan imperatif etis, yang dapat mengasuh demokrasi alih-alih alasan aturan.

Hal ini disampaikannya dalam Kanal YouTube Rocky Gerung Official saat diskusi bersama jurnalis senior Hersubeno Arief soal Ketua KPK Firli Bahuri yang diduga membocorkan dokumen penyelidikan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba).

Rocky menyebut banyak orang di KSP yang datang dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang kemampuan berpikirnya tumpul karena ego dan pengetahuannya ditutupi.

Baca Juga: Rocky Gerung Singgung Ketidakmampuan Jokowi di Kasus Firli Bahuri Bocorkan Dokumen Penyelidikan

“Karena tukar tambah materi. Kan banyak anggota KSP akhirnya digaji. Karena gajinya kurang, maka disodorkan jadi komisaris. Lalu dia senang,” kata akademisi itu.

Ia juga menyebut mereka sejatinya disogok oleh materialisme. “Padahal mereka datang dari tradisi rakyat, tapi begitu jadi rakyat ‘jelita’, dianggap kinclong wajah dia,” sarkas Rocky.

“Padahal, semua brand untuk manipulasi keindahan kulit ada di dalam rekening mereka, tuh,” lanjutnya.

Intinya, Rocky Gerung menganggap masyarakat sipil gagal menegakkan imperatif etis dari demokrasi. 

Baca Juga: Soal Pembocoran Penyelidikan KPK, Rocky Gerung: Firli Bahuri Gak Sadar Orang Intai Dia dari Awal

“Nah itu kita harus salahkan pada tokoh-tokoh masyarakat sipil yang bergerombol di Istana, dan pada akhirnya justru mencari suaka di Istana, bukan kembali pada rakyat jelata,” katanya.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024