“Ga juga, satu sisi seperti ada dipihak rakyat yg dibegoin pemerintahnya. Tapi disisi lain, ini bisa bikin pemberontakan/perpecahan karna akan muncul rasa benci yg terlalu dlm ke pemerintah apalagi klo dibarengi dengan “aksi”. Disisi lain jg jual data kita wkwk,” tulis akun @immafckngreat.
“Gw aga kurang setuju si, soalnya ini udah masuk cyber crime. Yaa sekalipun dia bantu spill tentang kebijakan pemerintah, tetep aja kata ‘pahlawan’ ga cocok sama dia,” tulis akun @stealhelena.
“Mungkin Bjorka awalnya ngincer data rakyat biar dikira dia tuh cyber crime setelah ramai baru dia buka kejahatan kejahatan pemerintah dst,” tulis akun @olengkaptenn.
Berbagai pro kontra tersebut menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang mendukung dan mengagungkan Bjorka, tetapi tak sedikit juga yang menunjukkan kekhawatiran dan prasangka buruk.
Penyebaran data yang dilakukan Bjorka juga dianggap sebagai petunjuk bahwa akses keamanan yang dimiliki negara terbilang rendah.
Tak sedikit juga yang menganggap bahwa Bjorka adalah isu pengalihan yang sengaja dibuat oleh pemerintah dalam mengalihkan kasus sambo serta kasus lainnya yang saat ini masih perlu diperhatikan.
Bjorka adalah pahlawan baru bagi rakyat Indonesia yg ingin merdeka dari ketertindasan pemerintahnya sendiri. Yg setuju acungkan jempolnya ????
— Opposite090192 (@opposite090l92) September 10, 2022
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024