Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima tak bisa menampik bahwa penolakan partainya kepada Timnas Israel bisa memberikan dampak kepada elektabilitas partainya.
Namun, terlepas dari merosotnya elektabilitas partai, Aria Bima menegaskan bahwa sikap penolakan ini merupakan sebuah tanggung jawab PDIP dalam mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena kehadiran Israel bisa berujung pada plot pemakzulan (impeachment) Jokowi.
“Memang kita mau ada demonstrasi 212 jilid II? Ada konflik. Ini bisa meng-impeach Jokowi,” kata Aria Bima di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (13/4/2023).
Dia tidak membantah turunnya elektabilitas PDIP dan Ganjar Pranowo tak lepas dari politisasi gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Maka seluruh kader harus merapatkan barisan memberi pemahaman kepada publik.
Baca Juga: Enggak Kayak Partai Lain, PDIP Bantah Ngebet Masuk Koalisi Besar
“Risiko ini kami ambil sebagai risiko idelogis. Bahwa publik kecewa, penggemar sepak bola kecewa, kami paham betul,” tuturnya.
Menurutnya, kekecewaan publik terhadap batalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 turut dikapitalisasi oleh pihak-pihak tertentu untuk menaikkan popularitas. Namun Bima menegaskan ada dasar argumentasi kuat dari partai untuk menolak kehadiran Timnas Israel. Argumentasi dan sikap ideologis ini yang perlu disampaikan kepada masyarakat.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024