"Kita harus bersikap adil kepada mereka. Mereka punya hak untuk memilih calon presiden siapa? Itu hak mereka memilih Anies. Sebagai calon presiden yang ingin menang sangat aneh bin ajaib menolak dukungan mereka. Dari manapun datangnya dukungan harus diterima," kata Gus Choi.
Menurutnya, dalam negara pancasila Indonesia ini, seorang calon presiden harus agamis nasionalis, yang artinya harus ada perpaduan keagamaan dan kebangsaan. Tidak ada tempat bagi calon pemimpin sekuler, komunis dan khilafah di Indonesia.
Gus Choi pun meyakini bahwa semua capres dari partai manapun memiliki komitmen dan jiwa nasionalis dan agamis. Dia menilai, bahwa kini capres nantinya tidak ada lagi yang mempersoalkan empat pilar sebagai sendi-sendi kehidupan berbangsa dan negara.
Baca Juga: Bertemu Golkar, PSI Sodorkan Nama Ganjar ke Koalisi Besar
"Itu final. Yang kita butuhkan dalam Pilpres 2024 adalah adu gagasan untuk Indonesia ke depan dan bukan mempersoalkan siapa didukung siapa, kelompok apa, aliran apa, mazhab apa," tegas dia.
"Kita ingin menarik semua dukungan. Kanan, tengah, kiri, atas, bawah," tegas Gus Choi.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO