Menu


Apa Saja Rukun I'tikaf pada Malam Lailatul Qadar? Simak Penjelasan Ustadz Firanda Andirja

Apa Saja Rukun I'tikaf pada Malam Lailatul Qadar? Simak Penjelasan Ustadz Firanda Andirja

Kredit Foto: Pixabay/Sinan K?z?lkaya

Konten Jatim, Jakarta -

Ustadz Firanda Andirja mengatakan i'tikaf adalah cara terbaik untuk meraih malam Lailatul Qadar. Sebab dengan beriktikaf, maka seseorang akan fokus untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. 

Adapun beberapa rukun i'tikaf yang hendaknya diperhatikan umat Muslim. Mulai dari lokasi i'tikaf hingga bagaimana cara melakukan i'tikaf yang benar menurut ulama.

Baca Juga: Apakah Wajib I'tikaf di Masjid untuk Raih Malam Lailatul Qadar? Ini Kata Ustadz Firanda Andirja

1. Lokasi

Secara umum ulama berpendapat i'tikaf harus dilakukan di masjid. Sementara sebagian ulama lain membolehkan beriktikaf selain masjid misalnya di mushola rumah.

Tapi pendapat yang paling kuat adalah  masjid syarat utama dari i'tikaf. Apapun jenis masjidnya, selama bangunan itu digunakan untuk shalat lima waktu, ada adzan, dan dibuka untuk umum, maka boleh digunakan untuk i'tikaf.

2. Niat

Seseorang ketika hendak i'tikaf maka dia harus niat meski hanya diucapkan dalam hati. Jika melewatkan niat, maka tidak dianggap i'tikaf walaupun berdiam lama di masjid. Kalaupun berinteraksi Al-Quran, dia hanya dapat pahala membaca Quran.

3. Muslim

Orang yang melakukan i'tikaf harus muslim baik laki-laki maupun perempuan. Karenanya di zaman Nabi Muhammad, para istri Rasulullah SAW juga izin i'tikaf. 

"Adapun wanita disarankan harus izin suaminya karena ketaatan kepada suami adalah wajib hukumnya," kata Ustadz Firanda Andirja.

Mengenai wanita yang sedang haid, Ustadz Firanda mengatakan Tidak ada dalil tegas yang mengatakan haram bagi wanita haid berdiam di masjid. 

"Mayoritas ulama empat mazhab berpendapat bahwa mereka tidak boleh berdiam di masjid. Tapi ada ulama yang berpendapat wanita boleh berdiam di masjid selama tidak mengotori masjid."

4. Menetap di masjid 

Rukun i'tikaf salah satunya adalah berdiam di masjid. Soal berapa lama seorang dikatakan i'tikaf, sebagian ulama mengatakan harus 10 hari terakhir Ramadan dan tidak boleh bolong satu hari pun.

Baca Juga: Tata Cara dan Hukum Itikaf Menurut Ustadz Adi Hidayat

Sementara pendapat lain menyebutkan bahwa berdiam di masjid meski hanya 5 menit sudah termasuk i'tikaf. Ada juga pendapat tengah-tengah yang mengatakan harus satu hari satu malam.

"Saya lebih condong yang penting waktunya lama boleh dikatakan i'tikaf. Ini solusi bagi kawan-kawan yang mungkin bekerja. Yang penting niatkan. Mendiami saja sudah pahala, apalagi disertai dengan baca Al-Quran," ungkap Ustadz Firanda.