Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, koalisi besar harus didasari kesepahaman dan kesetaraan. Jangan sampai koalisi hanya didomnasi partai politik tertentu.
"Makanya yang terpenting adalah membangun sebuah pemahaman yang sama dan harus dipahami bahwa koalisi ini ada yang menginisiasi. Jangan sampai inisiasi, jangan sampai nanti misalnya koalisi sudah dibangun, tapi belakangan ingin menguasai," ujar Ace di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (12/4).
Baca Juga: Golkar tak akan Abaikan PAN dan PPP Meskipun Dukung Adanya Wacana Koalisi Besar
"Tentu itu yang harus dihindari," katanya melanjutkan.
Saat ini, sudah ada kesamaan pandangan antara Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terkait wacana koalisi besar. Kelimanya juga masih terbuka dengan peluang bergabungnya partai politik lain, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). "Prinsipnya kita terbuka, hanya saja kita pastikan bahwa kalau terbuka tentu harus ikut dalam aturan main di koalisi besar," ujar Ace.
Kendati demikian, wacana koalisi besar belum membicarakan sosok yang akan diusung sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Namun, komunikasi antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) terus terjalin untuk mewujudkannya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO