Irma Hutabarat, aktivis wanita yang selama ini dikenal luas masyarakat sebagai pembela keluarga Samuel Hutabarat, mengatakan kasus pembunuhan terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat telah menarik perhatian dan simpati masyarakat melampaui batas suku agama, suku hingga batas strata sosial.
Irma Hutabarat kemudian menyontohkan salah satu kejadian yang sempat ia alami.
Wanita berambut putih itu mengaku dirinya sempat didoakan oleh salah satu kelompok masyarakat muslim dalam sebuah tahlilan. Padahal, Irma adalah seorang nasrani.
Baca Juga: Irma Hutabarat: Batak Kristen Tidak Bisa Dicap Teroris...
"Jadi bagaimana orang mendoakan dari hati karena saya percaya nih, kenapa kita bersatu dalam kebaikan. Air mata mamaknya Yosua (Rosti Simanjuntak) itu menggerakan 'satgas surga', bukan satgassus Merah Putih lagi," kata Irma dalam konten terbaru di channel Youtube Refy Harun yang tayang pada Kamis (8/9/2022).
"Satgas Surga itu bergerak ketika dia (Rosti) meraung dan air matanya jatuh sebagai orang yang paling menderita, paling teraniaya, dan paling terzalimi ketika anaknya pulang dalam keadaan mati dan penuh dengan luka."
"Tangisannya itu menembus langit dalam arti yang spiritual sehingga menembus batas (sekat agama, suku, strata sosial). Jadi, menembus hati orang yang masih punya nurani," pungkas dia.
Pengusutan kasus Yosua sendiri sudah berjalan 2 bulan sejak ia dibunuh oleh Ferdy Sambo pada 8 Juli silam.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan