Memasuki akhir bulan Ramadhan, umat Islam menantikan salah satu malam spesial dalam Agama Islam yang disebutkan terjadi di 10 hari terakhir bulan Ramadhan, tepatnya di hari-hari ganjil. Mereka menantikan yang namanya malam lailatul qadar.
Apa sebenarnya pengertian malam lailatul qadar sampai-sampai banyak orang yang menantikan kedatangan malam tersebut? Berikut penjelasannya melansir laman resmi Nahdlatul Ulama (NU) pada Senin (10/4/2023).
Baca Juga: Bagaimana Ciri-ciri Orang yang Dapat Lailatul Qadar? Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad
Pengertian Malam Lailatul Qadar
Disebutkan kalau malam lailatul qadar memiliki arti “malam kemuliaan”. Banyak orang menyebut kalau malam lailatul qadar merupakan malam yang lebih baik dari 1000 bulan, mengimplikasikan keistimewaan malam tersebut.
Bila seorang muslim mengerjakan kebaikan-kebaikan di malam itu, maka nilainya lebih baik dari mengerjakan kebaikan selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun sampai 84 tahun. Jadi, sudah cukup jelas alasan kenapa orang-orang amat menantikan lailatul qadar.
Jika disinggung secara terpisah, maka kata “al-Qadr” sendiri mempunyai beberapa artian dan interpretasinya sendiri. Syaikh Muhammad Abduh memaknai kata "al-Qadar" dengan kata "takdir". Apa maksud dari interpretasi tersebut?
Maksudnya, Allah SWT memerintahkan para umatnya untuk berbuat kebajikan dan kembali ke jalan yang benar, melepas mereka dari belenggu kerusakan serta kehancuran, sesuatu yang kerap diidentikan dengan manusia.
Baca Juga: Apa Tanda Kita Mendapat Lailatul Qadar? Begini Penjelasan Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Ada juga yang memaknai al-Qadr sebagai kemuliaan dan kebesaran. Artian ini menjadi makna yang banyak digunakan oleh umat Islam dalam memaknai malam lailatul qadar.
Dijelaskan bahwa malam lailatul qadar ini akan terjadi dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan, tepatnya di malam ganjil. Dengan demikian, amat dianjurkan bagi umat Islam untuk melangsungkan kebaikan di malam-malam tersebut agar memperoleh kemuliaan yang tidak terkira.