Lalu, Ridwan Kamil 82,1 persen, Sandiaga Uno 80,4 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 70,3 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 68,7 persen.
Kemudian, Erick Thohir 67,7 persen, Muhaimin Iskandar 67,4 persen, Airlangga Hartarto 66,7 persen, Puan Maharani 66,5 persen, dan Andika Perkasa 60,9 persen.
Baca Juga: Survei LSI: Pemilih Jokowi Masih Jagokan Ganjar Pranowo di Pilpres
Saat responden ditanya apabila Pemilihan Presiden dilakukan hari ini, jawaban publik masih menunjukkan, sebanyak 33,5 persen memilih Prabowo Subianto, disusul Ganjar Pranowo dengan 18,4 persen, dan Anies Baswedan 18,2 persen.
Lalu, Ridwan Kamil 5,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,6 persen, Puan Maharani 3 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 2,3 persen.
Kemudian, Erick Thohir 2,2 persen, Sandiaga Uno 1,4 persen, Muhaimin Iskandar 1,4 persen, Airlangga Hartarto 1,3 persen, dan Andika Perkasa 1 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan sebanyak 7,5 persen.
"Pada pertanyaan simulasi elektabilitas untuk 12 calon presiden, Prabowo terus melaju memimpin di posisi pertama dengan perolehan keterpilihan sebesar 33,5 persen," tutur Chairul.
Dia menyatakan, nama Prabowo Subianto masih berada di urutan teratas sampai dengan saat ini, salah satunya karena kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju yang dianggap publik masih sangat baik.
Kinerja yang kinclong ini menurut Chairul juga dianggap mampu memberikan kontribusi dalam menopang dan mempertahankan sentimen positif terhadap kinerja pemerintahan Jokowi.
"Kinerja Prabowo yang semakin kinclong di bidang pertahanan. Sebagai pembantu Presiden di bidang Pertahanan Prabowo menunjukkan kondisi yang positif sehingga apresiasi dari Presiden pantas didapatkan olehnya, termasuk juga dari publik secara luas," jelasnya.
Alasan kedua, adalah sikap dan perlakuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Prabowo akhir-akhir ini.
"Endorsement Jokowi terhadap Prabowo. Kita ketahui bahwa faktor dukungan Jokowi dalam kesuksesan memenangkan kontestasi pemilu 2024 sangat penting, mengingat masih cukup signifikannya pemilih loyal Jokowi," paparnya.
Apalagi kata Chairiul, pemilih kuat Presiden Jokowi diduga kuat masih menjadikannya sebagai reference leader dalam menentukan dukungan terhadap Presiden periode berikut.
"Jadi singkatnya, kecenderungan dukungan Jokowi terhadap Prabowo berhubungan positif dengan dukungan pemilih Jokowi terhadapnya," sambungnya.
Lalu, alasan ketiga, langkah safari politik Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu ke beberapa daerah.
"Mulai masifnya kunjungan Prabowo ke daerah-daerah bertemu publik dan tokoh-tokoh berpengaruh baik yang menjadi basis dukungannya pada pemilu lalu maupun yang bukan, tetapi bersimpati terhadapnya," beber dia.
Ia menilai, kegiatan Prabowo ini bisa berimbas pada meningkatnya kepercayaan diri publik pendukungnya. Dengan komunikasi yang kembali dibangun oleh Prabowo langsung melalui kegiatan ini dapat mengembalikan keyakinan dan dukungan terhadapnya.
"Dan terakhir alasan keempat, sikap Prabowo yang mempersatukan bangsa dengan bergabung dalam kabinet Jokowi-Maruf juga dianggap menjadi faktor pengungkit naiknya elektabilitas Prabowo terutama dari sisi pemilih Jokowi," tandas Chairul.
Survei tersebut dilaksanakan dalam rentan waktu 27 Maret-6 April 2023 menggunakan teknik pencuplikan sampel multistage random sampling varian area random sampling.
Sampel yang dicuplik adalah penduduk yang berusia minimal 17 tahun ke atas dan atau yang sudah pernah menikah sebesar 1.520 responden dengan Margin of Error (MoE) ± 2,5 persen dan Confidence Interval 95 persen.
Pengumpulan data di dalam survei tersebut dilakukan melalui wawancara langsung dengan bantuan kuesioner.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO