Sego gegok merupakan makanan khas Trenggalek yang tetap eksis meski menjamurnya kuliner modern. Makanan ini difavoritkan masyarakat dari berbagai kalangan usia.
Termasuk, anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua yang berkunjung ke Kecamatan Bendungan, baik itu merupakan penduduk lokal maupun pendatang.
Baca Juga: Serba-Serbi di Hutan Kota Trenggalek, Tengah Kota Tetapi Manjakan Mata
Nama sego gegok sendiri sebenarnya merupakan ‘sego gegog’, yakni akronim dari ‘Sego Genem Godhong Gedhang’ yang artinya nasi yang dibungkus dengan daun pisang.
Melansir laman Nahdlatul Ulama (NU) Online Jatim, seorang wanita tua usia 80 tahunan, Tumirah, ialah seorang yang mempopulerkan sego gegok untuk pertama kalinya, di Bendungan.
Baca Juga: Goa Lowo Trenggalek, Rumahnya Kelelawar dengan Bebatuan Indah
"Sudah lebih dari 30 tahun saya berjualan Nasi Gegog," kata Mbah Tumirah kepada NU Online Jatim, beberapa waktu lalu.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO