Konflik antara Israel-Palestina kembali memanas setelah militer Israel menyerang pemukiman masyarakat Palestina yang tengah mengadakan ibadah i’tikaf di Masjid Al-Aqsa pada Rabu (5/4/2023) lalu.
Melansir Republika pada Minggu (9/4/2023), Komisaris Polisi Israel Kobi Shabtai, meminta para pemukim Israel yang memiliki izin senjata api untuk membawa senjata mereka untuk saat ini di tengah ketegangan dengan warga Palestina, lapor Anadolu Agency, Sabtu (8/4/2023).
Baca Juga: Serang Jemaah di Masjid Al-Aqsa, OKI Minta Pertanggungjawaban Israel
Kobi Shabtai membuat pernyataan tersebut setelah serangan di dekat pemukiman Hamra di Tepi Barat utara yang menewaskan dua pemukim Israel dan menyebabkan seorang pemukim lainnya terluka parah.
"Ini adalah serangan mematikan yang mengingatkan kita betapa seriusnya ancaman aktivitas permusuhan," kata kepala polisi, menurut harian Jerusalem Post. "Saya menyerukan kepada setiap warga negara yang memiliki senjata api berlisensi, dan terampil dalam mengoperasikannya secara legal, untuk membawanya hari ini," kata Kobi Shabtai.
Baca Juga: Pemerintah Indonesia Kutuk Aparat Israel atas Penyerangan Masjid Al-Aqsa Selama Ramadhan
Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi pada Jumat lalu juga memerintahkan pemanggilan beberapa pasukan cadangan, dengan penekanan pada pertahanan udara dan formasi ofensif di Angkatan Udara, sehubungan dengan perkembangan yang terjadi dengan Palestina.
Pihak berwenang Israel mengatakan pada Jumat (7/4/2023) malam bahwa setidaknya satu orang tewas dan enam lainnya terluka dalam sebuah serangan yang dicurigai terjadi di Tel Aviv, pusat wilayah komersial Israel.
Alasan pasti dari serangan itu tidak jelas, tetapi Kementerian Luar Negeri Israel menyebutnya sebagai "serangan teror", sebuah istilah yang digunakan para pejabat Israel untuk serangan yang dilakukan oleh orang Palestina ke warga Israel
Sebuah mobil menabrak sekelompok orang di dekat sebuah taman pantai yang populer sebelum akhirnya terbalik, kata polisi. Dinas penyelamatan Israel mengatakan seorang pria berusia 30 tahun tewas, sementara empat orang lainnya menerima perawatan medis untuk luka ringan dan sedang.
Baca Juga: Raja Malaysia Kutuk Keras Serangan Israel ke Masjid Al Aqsa
Polisi mengatakan mereka menembak pengemudi mobil tersebut. Kondisi pengemudi tidak diketahui secara pasti, namun video-video yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah tubuh tergeletak di tanah di samping mobil yang terbalik, sementara suara tembakan terdengar.
Sebelumnya 2 orang warga Israel-Inggris tewas dalam serangan penembakan di Tepi Barat. 2 orang yang tewas pada Jumat (7/4/2023), tersebut adalah wanita yang masih bersaudara.
Baca Juga: Seperti Disengaja, Serangan Israel ke Warga Palestina Masif Terjadi Saat Ramadan
Pihak berwenang Israel mengatakan, keduanya tewas dalam sebuah serangan penembakan terhadap mobil mereka di Tepi Barat yang diduduki. Serangan tersebut terjadi saat Israel dalam keadaan siaga tinggi di Yerusalem setelah satu hari penuh kekerasan di sepanjang perbatasan Lebanon dan Gaza.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan