Menu


Pemilu 2024 Dinilai tak Menarik Jika PDIP Gabung Koalisi Besar

Pemilu 2024 Dinilai tak Menarik Jika PDIP Gabung Koalisi Besar

Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi

Sementara Ganjar Pranowo, tampaknya telah dieleminiasi dukungannya dari Jokowi. Sebab, secara terang-terangan menolak Israel untuk bertanding di Piala Dunia U-20

“Maka yang 3 besar itu elektabilitasnya tinggi hanya prabowo yang ada di koalisi besar,” tutur Ujang.

Bawa kepentingan masing-masing

Ujang menilai PDIP sulit bersatu dengan kepentingan koalisi besar, yakni KIB dan KIR. Koalisi Besar sudah punya Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai King Maker. Sementara jika PDIP bergabung, maka akan ada dua kepentingan bersama Megawati Soekarnoputri.

Baca Juga: Ganjar Dicecar Najwa Shihab, Rela Gagalkan Piala Dunia U-20 Demi Tiket Pencapresan dari PDIP?

“Saya melihatnya sulit kalau PDIP bergabung dengan koalisi besar, karena sudah ada Jokowi sebagai King Maker. Sedangkan jika PDIP masuk ada Megawati,” ujar Ujang.

Kepentingan Jokowi dan Megawati dalam Pilpres 2024 belum tentu sama. Hal ini nantinya menentukan arah koalisi PDIP yang menentukan arah koalisi parpol besutan Megawati Soekarnoputri tersebut.

“Kita lihat saja ke depan apakah kepentingan Jokowi dan Megawati sama. Kalau sama bisa gabung kalau beda akan jalan masing-masing. Koalisi besar di bawah komando Jokowi, PDIP di bawah komando Megawati,” tutur Ujang.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Republika.