Hadir juga dalam diskusi tersebut, Wakil DPRD Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Korry. Dia hadir untuk menerima aspirasi peserta diskusi. Terkait permintaan masyarakat, dia mengatakan tidak bisa ikut campur dengan sikap politik Gubernur Bali Wayan Koster.
Alasannya adalah dirinya sebagai kader partai Golkar tidak bisa ikut campur urusan internal partai politik lain yang mana Koster adalah kader PDIP.
"Kami berharap ke depan kami jadikan pelajaran berharga apa yang terjadi hari ini. Pelajaran pahit dan berharga tidak terulangi lagi. Saya pimpinan DPRD sama apa yang dirasakan masyarakat akan tetap menggunakan pita hitam bentuk berkabung," ucapnya.
Dia mengatakan, sebelum ada penolakan Timnas Israel, Pemerintah Provinsi Bali mendukung penuh, dengan menggelontorkan anggaran Rp 5,9 miliar untuk perbaikan Gedung ksirarnawa, Art Center sebagai lokasi drawing (pengundian) Piala Dunia U-20.
Baca Juga: Munculkan Banyak Kritik, Gubernur Bali I Wayan Koster Mengimbau Masyarakat Terima Keputusan FIFA
Dia kaget Gubernur Bali Wayan Koster tiba-tiba mengirimkan surat penolakan Timnas Israel. Karena itu, Sugawa mempertanyakan persoalan tersebut melalui pandangan umum Fraksi Golkar.
"Kami tunggu jawaban Gubernur Koster. Kami prihatin dengan adanya pro dan kontra kami (Golkar,red) berharap Bali tunduk kepada pemerintahan pusat," terangnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO