"Karena apapun itu sudah, sulitnya, sangat sulit sekali untuk bisa menjadi tuan rumah, itu yang mengajukan bukan satu dua tiga, puluhan negara mengajukan dan kita juga ikut mengajukan, lobi sana lobi sini menyampaikan kesiapan infrastruktur dan fasilitas-fasilitas kita," ujar Jokowi.
Kepala negara melanjutkan, hingga akhirnya dari tiga negara Indonesia masuk diantaranya yang menjadi tuan rumah. Kemudian Indonesia mempersiapkan segala sesuatunya selama tiga tahun terakhir
"Lapangannya dicek, perbaiki, dicek lagi, diperbaiki di cek lagi, tidak semudah itu, dan saat ini menandatangani Guarantee Country Host di situ sudah tercantum semuanya apa apa yang harus kita komitmen kan dan kita tanda tangan," ujarnya.
Selain itu, kata Mantan Gubernur DKI Jakarta itu, seluruh provinsi maupun kota yang ditunjuk sebagai penyelenggara tuan rumah Piala Dunia telah meneken komitmen.
"Provinsi maupun kota yang ditunjuk itu juga ada tanda tangan city host, komitmen ada semuanya tanda tangan tanda tangan," ujarnya.
Baca Juga: Sindir Kelakuan Parpol yang Suka Jual Namanya, Jokowi: Dikit-Dikit Direstui Presiden
Namun demikian, menjelang detik-detik penyelenggaran, justru ada penolakan dari sejumlah daerah yang menjadi tempat digelarnya pertandingan yakni Jawa Tengah dan Bali.
"Tetapi ya memang itu sudah menjadi kehendak Allah kita terima sebagai sebuah pembelajaran ke depan agar tidak terjadi lagi, itu aja yang bisa kita ambil pelajaran dari urusan bola. tetapi haduh pusing pusing betul ngurus bola," ujar Jokowi.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO