Salah satu media asing secara khusus menyoroti persoalan perbedaan sikap masyarakat Indonesia terhadap perjuangan keadilan Tragedi Kanjuruhan dan Piala Dunia U-20. Media asing tersebut adalah Al Jazeera.
Indonesia sebelumnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA dan dimulai pada 20 Mei 2023. Namun penolakan Timnas Israel disebut-sebut jadi alasan FIFA mencabut status tuan rumah tersebut.
Namun, media asing tersebut melihat kontroversi Piala Dunia U-20 mengalihkan perhatian dari masalah yang jauh lebih mendesak: keadilan bagi 135 orang yang tewas dalam Tragedi Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur.
Indonesia seharusnya tidak bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan. Tragedi Kanjuruhan merupakan salah satu bencana terburuk dalam sejarah sepak bola.
Al Jazeera yang merupakan media asal Qatar dan didirikan pada tahun 1996 bermarkas di Doha, mengulas secara khusus perjuangan keadilan terhadap 135 nyawa manusia yang melayang akibat Tragedi Kanjuruhan dan Piala Dunia U-20.
“Pihak berwenang melakukan segala yang mereka bisa untuk menghindari keadilan, baik secara pidana maupun perdata, dan telah mempermainkan nyawa ratusan orang,” kata seorang ayah yang kehilangan dua anak dalam peristiwa di stadion kepada Al Jazeera.
“Mengapa ada orang yang berpikir tidak apa-apa jika keadilan bagi jiwa orang mati dan keluarga mereka diabaikan, sementara Piala Dunia dibiarkan berlanjut?" pungkasnya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan