Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menjadi sorotan meski Piala Dunia U-20 telah dibatalkan. Pasalnya, Ganjar dianggap salah satu penyebab pegelaran itu batal.
Dengan penolakan yang Ganjar suarakan kepada Timnas Israel, Pengamat Politik Mikhael Rajamuda Bataona menilai bahwa elektabilitas Ganjar akan merosot karena sikap blundernya itu.
Sebab, pernyataan tersebut dinilai sebagai obsesinya meraih ceruk suara di luar PDI Perjuangan dan mencoba memancing di luar kolam dukungannya itu dan berakibat merugikan dirinya sendiri.
“Menurut saya, sikap Ganjar Pranowo yang menolak tim Israel justru menggerus elektabilitasnya sendiri, terutama dari kalangan pendukung kelompok tengah dan moderat, juga kaum milenial," katanya seperti dikutip Antara pada Jumat (31/3/2023).
Baca Juga: Diduga Apes Gegara Arahan Partai, Ade Armando: Ganjar Punya Musuh di PDIP
Bataona mengemukakan, hampir semua pendukung Ganjar Pranowo di wilayah Bali, NTT, Maluku, Papua, dan sebagian Jawa hingga Sumatera, yang sebagian besar merupakan pemilih moderat, merasa sangat kecewa.
Kekecewaan tersebut bertambah dengan eksesnya yakni, Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Bataona mengibaratkan, langkah Ganjar dalam permainan catur sudah mendapat "sekakmat" akibat kekeliruannya sendiri dalam menentukan langkah.
Saat ini, menurutnya, menjadi tantangan bagi Ganjar Pranowo untuk memulihkan citra politiknya yang sudah kadung turun.
Sebab, jelas Bataona, migrasi elektoral sedang terjadi. Lebih lanjut, ia mengatakan terjadi fenomena unik dalam praksis politik, yaitu improvisasi politik elektoral yang berujung petaka.
Fenomena itu menjelaskan bahwa Ganjar Pranowo, akibat manuver politik yang keliru, sedang mendapat pukulan balik berupa migrasi elektoral dari ceruk pendukungnya.
Tak hanya itu, bahkan di level pemilih mengambang (undecided voters) dan pemilih yang masih mungkin untuk berpindah-pindah pilihan (swing voters) sedang kecewa dengan Ganjar Pranowo.
"Karena umumnya undecided voters dan swing voters ini kelompok pemilih yang cukup rasional, moderat, dan datang dari kelas menengah kota yang terpelajar dan terliterasi," ujar Bataona.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan