Ade memperkirakan bahwa kejadian tersebut memiliki dua kemungkinan, di mana kemungkinan pertama adalah guna menguji loyalitas Ganjar kepada partai, kemudian yang kedua adalah memang Ganjar hendak dikorbankan.
Menurutnya, Ganjar punya banyak musuh di kalangan lingkaran elit PDIP, kondisi ini bukanlah sekedar rumor belaka tetapi sudah terlihat sangat jelas dan nyata.
"Kalau Ganjar disenangi di PDIP, ya sudah sejak kapan hari dicalonkan jadi presiden seluruh indikator tentang elektabilitasnya menunjukkan dia adalah kader PDIP yang besar peluangnya untuk menang dalam Pilpres," ungkapmya.
Ade melanjutkan, ada terlalu banyak elit partai yang tidak berkenan jika Ganjar dicalonkan PDIP. Sedangkan nama yang selama ini sangat sering didengar untuk dicalonkan adalah Puan Maharani, namun sayangnya elektabilitasnya sangat rendah.
Dengan kondisi tersebut, ia meyakini bahwa Ganjar memang sengaja dibuat melakukan blunder yang akan menjadi alasan untuk pencalonannya di Pilpres mendatang.
“Sehingga menjadi lebih logis untuk tidak memajukan namanya sebagai capres sehingga akan muncul calon lain dari PDIP," tutupnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024