Pengamat politik Rocky Gerung ikut menyesalkan sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo soal Piala Dunia U-20. Imbas dari pilihannya menolak timnas Israel, Ganjar kini menjadi tokoh yang paling diserang netizen usai Indonesia batal menggelar event FIFA tersebut.
"Kan yang marah cebong sama kampret. Di lapangan bola gak ada bedanya karena mereka ingin nonton bola itu bukan persaingan ideologi atau politik," kata Rocky Gerung dikutip Sabtu (1/4/2023).
Baca Juga: Ganjar Bikin Kecewa Pendukung Jokowi, Loyalis Anies: Siap-siap Jadi Gelandangan Politik!
Rocky menilai langkah politik Ganjar menjadi calon presiden (capres) dari PDIP sudah selesai. Dia pun menyebut alasan sang gubernur batal nyapres adalah sesuatu yang konyol.
"Ganjar sebetulnya udah selesai aja. Begitu juga proyek politik oleh PDIP. Jadi sebetulnya (Ganjar) bilang aja 'saya memang nggak mau lagi ikut pemilu karena terus-menerus salah langkah'. Ini semacam kutukan alam semesta yang datang pada Ganjar," ungkap Rocky Gerung.
"Bukan kesalahan Ganjar tapi Ganjar dipaksa untuk berpikir sesuai dengan pikiran PDIP supaya terkait lagi secara emosi dengan parpol," sambungnya.
Kini, pandangan PDIP dan kadernya soal kehadiran timnas Israel berimbas pada naiknya sentimen negatif publik. Meski kemarahan warganet hanya sesaat, sambung Rocky, isu ini akan selalu jadi 'bahan gorengan' untuk PDIP.
"Buat kita sih senang-senang aja kalau Ganjar enggak jadi presiden. Tapi alasan enggak jadi presidennya konyol. Kalau misalnya Ganjar kalah berdebat di dalam soal kebijakan publik, nah itu baru alasan yang masuk akal," pungkas dia.
Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Ganjar Dikutuk Alam Semesta Usai Diserang Pecinta Bola
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku siap menerima kemarahan warganet di media sosial miliknya. Dia mengatakan apa yang disampaikan warganet merupakan sebuah risiko dari setiap keputusan dan pernyataan yang disampaikannya.
"Selalu sih, itu risiko dari keputusan dan pendapat," kata Ganjar di Gedung Bhakti Praja Semarang, belum lama ini.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO