Rocky Gerung kembali menyoroti lembaga survei yang digunakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Lembaga survei tersebut, menurutnya, gagal memproyeksikan pernyataan Ganjar Pranowo terkait penolakan kehadiran timnas Israel di Indonesia pada Piala Dunia U-20.
Menurut Rocky Gerung, lembaga survei yang digunakan Ganjar tidak mempunyai faktor ektsternal untuk menguji dampak jika Ganjar menolak Timnas Israel tersebut.
"Kita tahu bagaimana lembaga-lembaga survei yang sebetulnya dipakai oleh Ganjar itu sebetulnya juga enggak enggak punya faktor eksternal untuk menguji, misalnya diuji aja saja lembaga survei, kalau Ganjar nolak Israel akibatnya apa? Ini lembaga survei nggak mikirin itu, mikirin duit," beber Rocky Gerung, di kanal YouTube, Rocky Gerung Official, dilihat FAJAR.CO.ID, Sabtu (1/4/2023).
Dalam kanal YouTube itu, Rocky Gerung juga menyinggung soal KPK yang mengusut dua lembaga survei.
"Bayangkan misalnya lembaga survei pun sekarang bisa disogok dan terbukti akhirnya. Apalagi lembaga surveinya Ganjar, itu pasti juga disogok untuk menaikkan elektabilitas, tapi gagal untuk memproyeksi ucapan Ganjar berhubungan dengan U-20 Israel itukan," bebernya.
Kalau lembaga surveinya bermutu, beber Rocky Gerung, justru pernyataan Ganjar soal penolakan timnas Israel itu yang disurvei.
"Kalau Ganjar ngomong begini, akibatnya apa yah, jadi udahlah lembaga surveinya Ganjar juga dungu secara politik. Mungkin metodologinya kuat, tetapi karena dia berpikir bahwa ini adalah soal uang doang, dia enggak pernah berpikir dampak dari ucapan-ucapan calon yang sedang mereka goreng-goreng elektabilitasnya," tegas Rocky Gerung.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menolak kedatangan tim nasional Israel di Indonesia. Hal ini terlepas dari fakta bahwa tim Israel telah lolos kualifikasi untuk Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Ganjar menegaskan penolakan tersebut merupakan komitmen untuk mendukung kemerdekaan Palestina, seperti yang tertuang dalam konstitusi dan sikap Soekarno sebelumnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO