Menu


Rapat DPR dan Mahfud MD Diwarnai Ancaman, Pengamat: Itulah Politik Saling Sandera

Rapat DPR dan Mahfud MD Diwarnai Ancaman, Pengamat: Itulah Politik Saling Sandera

Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga

Konten Jatim, Jakarta -

Rapat dengar pendapat Komisi III DPR dengan menkopolhukam Mahfud MD berlangsung panas. Sejumlah anggota dewan naik pitam setelah Mahfud tiba-tiba mengungkapkan bahwa DPR makelar kasus alias markus. 

Legislator Demokrat Benny K Harman yang hadir pada saat itu ikut melakukan intrupsi. Benny tak ingin sebuah lembaga dituding macam-macam. Ia bertanya ke Mahfud MD, apa mau rekam jejak yang belum terbukti dibuka ke publik.

Baca Juga: Komitmen Mahfud MD Buka Transaksi Rp349 Triliun Bertanding Terbalik dengan Sri Mulyani

"Sangat tidak setuju (pernyataan Mahfud soal Markus) dan jangan lupa juga selama Pak Mahfud jadi ketua MK, Hakim MK, selama beliau masuk bui, jangan dong selalu. Kalau begitu kita katakan Hakim MK juga calo, Pak Mahfud juga calo, jangan, jaga martabat. Saya juga sakit hati, sedih, saya tahu Pak Mahfud siapa dulu. Mau buka kita semua? Mau saya buka?," imbuh Benny menutup interupsi.

Terkait hal itu, ahli tata negara yang juga pengamat politik Refly Harun malah mendorong DPR dan Mahfud MD untuk saling buka-bukaan. Adanya ancaman dalam rapat dengar tersebut disebut Refly sebagai politik saling sandera.

"Banyak kalangan DPR yang merasa sakit hati dan mengancam balik. Ada yang bilang reshuffle, kemudian ada yang bilang saya tahu Pak Mahfud siapa dan lain sebagainya," kata Refly Harun, dikutip dari kanal YouTube-nya, Jumat (31/3/2023).

"Ungkapkan aja siapa Pak Mahfud itu biar sekalian saling buka-bukaan diantara anggota DPR dan pemerintahan. Itulah yang namanya politik saling sandera," pungkasnya.

Refly Harun menyebut wajar apabila setiap orang, termasuk Mahfud MD, punya jejak masa lalu. Dia pun meminta semua pihak untuk bergerak maju ke masa depan. 

"Ya sudahlah kalau kita mau moving forward, kita lupakan masa lalu, tapi bangun masa depan dengan cara yang lebih canggih," ungkapnya.

"Masa lalu itu biarlah dia bertanggung jawab kepada yang maha kuasa. Sekarang lolos dia dari mata dunia. Tapi kalau dia kelas tinggi, pengadilan akhirat tidak akan meloloskan dia," ungkapnya.

Sebelumnya di sela rapat yang berlangsung penuh ketegangan, Mahfud mendadak menyinggung fenomena markus di DPR. Dia menuding ada anggota DPR yang marah-marah ke Jaksa Agung. Tetapi setelah itu, dia datang ke kantor Kejaksaan Agung dan menitipkan kasus. 

Baca Juga: Ancam Mahfud MD Kena Reshuffle, Kader PDIP Ini Sebut Semua Pejabat Punya Sisi Gelap

"DPR ini aneh sering marah-marah, gak tahunya Markus (makelar kasus) dia," kata Mahfud, Rabu (30/3/2023).

Pernyataan tersebut mencuat setelah sejumlah anggota komisi III DPR menyerangnya terkait dengan transaksi mencurigakan Rp349 triliun di Kemeterian Keuangan.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024