Menu


Islam Bolehkan Menikah Beda Agama? Buya Yahya: Bukan Lantas Jadi Pilihan

Islam Bolehkan Menikah Beda Agama? Buya Yahya: Bukan Lantas Jadi Pilihan

Kredit Foto: Indonesia.go.id/Istimewa

Konten Jatim, Surabaya -

Pernikahan beda agama telah terjadi sejak lama. Bahkan, pernikahan beda agama sudah terjadi sebelum zaman Rasulullah SAW berlangsung. Beberapa kisah pernikahan beda agama juga dicatat dalam beberapa ayat Al Quran.

Terkait hal itu, Buya Yahya menjawab pertanyaan yang serupa. Namun, menepis anggapan penanya, Buya Yahya menyebut Nabi tidak memiliki istri dari kaum Yahudi dan Nasrani.

Baca Juga: Kisah Husain bin Salam: Fadri Yahudi yang Memilih Masuk Islam Setelah Mempelajari Kitab Taurat

Memang secara Islam nabi memperkenankan, namun tentunya dengan catatan, yaitu kaum Nasrani dan Yahudi yang memang menjaga diri dan kehormatannya.

Selanjutnya, wilayah daulah atau negaranya dikuasai oleh aturan Islam. Jika seandainya sang ayah yang muslim itu meninggal, anak harus menjadi tanggungan negara agar tidak berpindah agama.

“Tapi dalam negara yang rancung nggak ada lagi itu, jangan asal nikah silang boleh, seorang muslim sombong memahami fiqih setengah-setengah,” ujar Buya Yahya, dikutip dari kanal YouTube Buya Yahya, Jumat (31/3/2023).

Baca Juga: Apa Itu Takhrij Hadits? Mengemukakan Hadits Berdasarkan Sumber

“Wah menikah dengan ahli kitab boleh, akhirnya menikah dengan Nasraniyah. Anaknya lima, meninggal dunia, coba anaknya ke mana?,” imbuhnya.

Sehingga, lanjut Buya Yahya, maka Rasulullah SAW mengimbau, orang Nasrani hendaknya menikahlah dengan orang Nasrani agar ibadahnya sama, tak perlu merebut kaum Muslim.

“Kaum muslim, banyak wanita muslim yang hendak anda hormati. kenapa harus memaksakan diri menikah dengan non muslim?,” ujarnya.

Perkenan itu bukan harus diambil, artinya, Islam membolehkan bukan lantas menjadikannya sebagai sebuah pilihan.

Baca Juga: Kisah Kaum Yahudi: Menjadi Kafir Hanya Karena Nabi yang Diutus Berbeda Garis Keturunan

“Akan tetapi itu hanya pembolehan saja, mungkin dalam keadaan tertentu. Adapun baginda nabi tidak menikah dengan orang Yahudi dan Nasrani,” tandasnya.