Ustadz Adi Hidayat mengungkap ciri orang yang menjalankan ibadah puasa dengan benar. Adapun salah satunya adalah orang tersebut akan melatih dirinya menjadi lebih baik.
"Orang yang puasanya benar, maka puasa yang dia lakukan akan melatih dia menjadi lebih baik sehingga punya benteng dari keburukan. Dia punya perisai," kata Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Buya Yahya Terangkan Alasan Mengapa 9 Golongan Ini Tidak Diwajibkan Puasa Ramadan
"Karena itu dia berlatih. Orang yang puasanya benar, lisannya tak akan berkata kotor. Tidak akan berbuat yang tidak pantas," jelasnya.
Orang-orang seperti itu biasanya menghindari perbuatan maksiat agar puasanya tidak batal. Bahkan, mereka yang mudah marah pun memilih mengontrol emosi sampai adzan magrib berkumandang.
"Makanya saat puasa, yang bohong pun libur dulu bohongnya. Minimal takut batal puasanya. Yang pemarah pun saat puasa bisa libur marahnya," ungkap UAH.
"Latihan puasa itu mengarahkan pelakunya untuk terbebas dari keburukan, karena dia berusaha menjadi orang yang lebih baik. makanya sebelum puasa dengan setelah puasa pasti ada bedanya," ujarnya.
Oleh karena itu, sambung UAH, pada awal Idul Fitri orang-orang akan bertakdir sebagai tanda syukur kepada Allah. Dalam Al-Baqarah ayat 185, mereka yang bertakbir tidak hanya mengucapkan kalimat takbir dengan lisan.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Sebut Tidak Semua Orang Sakit Boleh Batal Puasa
"Kata Allah, kalian itu bertakbir bukan cuma lisannya. Tapi meresap dalam jiwanya karena bersyukur kepada allah dilatih saat puasa sehingga diberi hidayah jadi orang baik," tambah Ustadz Adi.
"Jadi nanti kelihatan takdir orang yang berubah setelah Ramadan dengan takbir cuma orang yang ikut-ikutan nahan lapar dan haus. Orang yang puasanya sukses, dia merasakan pendidikan Ramadan."
