Ustadz Adi Hidayat tak setuju dengan pendapat ulama yang menyebut semua orang sakit boleh membatalkan puasa. Sebab menurutnya, hanya jenis-jenis penyakit tertentu yang boleh tak menunaikan puasa.
"Ini tidak harus diikuti, yang menggeneralisir sakit, yang penting sakit," kata Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Ungkap Cara Membayar Hutang Puasa Orang Tua
"Misalnya lagi iris buah, tangannya teriris berdarah, lalu makan saat Ramadan. Maka ditanya kok makan? kan saya sakit, maka pendapat ini tidak harus diikuti, karena kalau begini nanti banyak ibu-ibu yang buka saat masak di dapur," terangnya.
Ustadz Adi mengatakan hal-hal seperti ini perlu dipahami lebih lanjut agar tidak salah memahami ayat Al-Quran. Ia menyebut agama harus dipahami secara menyeluruh, bukan hanya seketika.
"Jadi tidak bisa agama dipahami dengan akal seketika, jelas ya, apa yang dimaksud sakit di sini? diikat dengan kalimat yukti tadi sulit, sulit itu tidak mampu," ujar dia.
Tidak mampu di sini artinya nyawa orang tersebut akan terancam jika menjalankan puasa Ramadhan. Juga dikhawatirkan puasa akan memperparah kondisi fisiknya.
Baca Juga: Ustadz Abdul Somad Jelaskan Hukum Puasa Bagi yang Sakit
"Maka jika ada kondisi seperti itu, Anda diperkenankan untuk berbuka, apalagi jika berdampak mudharat, maka wajib hukumnya berbuka, berdosa kalau puasa," sambungnya.
Lebih lanjut, Ustadz Adi mengingatkan orang sakit untuk mengganti hutang puasa di bulan lain bila sudah dinyatakan sembuh.