Menu


Apa Itu Rawi? Periwayat yang Menyampaikan Hadits dari Masa ke Masa

Apa Itu Rawi? Periwayat yang Menyampaikan Hadits dari Masa ke Masa

Kredit Foto: Unsplash/Rizki Yulian

Konten Jatim, Jakarta -

Rawi merupakan salah satu istilah dalam ilmu hadits dalam agama Islam. Apa itu rawi? Inilah orang yang memindahkan hadits dari seorang guru ke orang lain.

Rawi pertama ialah para sahabat Nabi Muhammad SAW, sedangkan rawi terakhir ialah orang yang membukukannya. Misalnya, Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad, dan lainnya. 

Baca Juga: Perbedaan Matan dengan Sanad dan Rawi dalam Ilmu Hadits

Menurut bahasa, laman Islamadania menyebut rawi berarti orang yang meriwayatkan hadits. Sementara itu, rawi menurut istilah ialah orang yang menukil, memindahkan, atau menuliskan hadits dan sanadnya, baik itu laki-laki maupun perempuan.

Rawi haruslah betul-betul punya pengetahuan bahasa Arab yang mendalam, di antaranya, juga harus seorang ahli ilmu Nahwu, sharaf, dan ilmu bahasa. Harus pula mengerti konotasi lafadz dan maksudnya, serta memahami perbedaan dan mampu menyampaikan hadits dengan tepat.

Mengingat kepentingannya, apa saja syarat seorang perawi? Syarat-syarat itu yakni:

Baca Juga: Apa Itu Sanad? Silsilah Asal Hadits dan Sejarahnya

  • Harus Adil
  • Muslim: menurut ijma' para ulama, seorang perawi pada waktu meriwayatkan suatu hadits maka ia harus muslim. Periwayatan kafir tidak dihitung sah.
  • Baligh: harus telah memasuki usia akil baligh karena para ahli hadits berakal identik dengan kemampuan untuk membedakan.

  • Berakal
  • Tidak pernah melakukan perbuatan dosa besar
  • Tidak sering melakukan dosa kecil
  • Dabit: kuat hafalan, daya ingatnya, dan bukan pelupa. Dapat memelihara kitab hadits dari gurunya sebaik-baiknya, sehingga tidak mungkin ada perubahan hadits.

Contoh rawi

Baca Juga: Tiga Jenis Sanad Agama di Masa Modern Ini

Berikut ialah contoh rawi, mulai dari memperhatikan hadits berikut:

عن أبي هريرة رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثَةِ: إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ  

(رواه مسلم)

Contoh rawi hadits pada hadits di atas adalah lafal: رواه مسلم

Sementara itu, contoh matan hadits-nya yakni pada lafal:

Baca Juga: Apa Itu Matan? ‘Inti’ Hadits yang Terus Diriwayatkan

إذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلاَّ مِنْ ثَلاَثَةِ: إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

Adapun contoh sanad yakni pada lafal:

عن أبي هريرة رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: