Menu


Kenapa Banyak Orang Main Petasan Saat Ramadhan? Ini Alasannya

Kenapa Banyak Orang Main Petasan Saat Ramadhan? Ini Alasannya

Kredit Foto: Antara /Aloysius Jarot Nugroho

Kenapa Petasan?

Pertanyaan lain mungkin akan mengarah terhadap penggunaan petasan alih-alih benda lain. Mungkin ada yang berpikir kalau bisa menggunakan hal-hal lain seperti rebana atau benda-benda perkusi lain untuk memeriahkan suasana.

Alasan terkuat yang muncul adalah karena harga petasan atau kembang api yang terbilang murah, mudah ditemukan dan mudah pula digunakan. Selain itu, ada faktor yang membuat orang-orang lebih tertantang main petasan atau kembang api dibandingkan hanya menabuh perkusi karena mereka lebih dekat dengan rasa bahaya.

Baca Juga: Bahan Petasan Meledak di Malang, Tewaskan 1 Orang

Perasaan bahaya ini memacu adrenalin, terlebih jika seseorang merasakan keseruan ketika sedang memainkan petasan ini. Hal ini terutama amat berpengaruh terhadap anak-anak atau remaja yang gemar mencari sesuatu yang baru dan menantang.

Bahaya Main Petasan

Meskipun begitu, patut dipahami kalau terdapat alasan kenapa banyak orang yang tidak menyetujui atau bahkan melarang bermain petasan. Ini dikarenakan ledakan yang disebabkan petasan atau kembang api bisa menyebabkan kerusakan atau bahkan korban.

Baca Juga: Terulang Kembali, Petasan Meledak di Jatim Hingga Tewaskan Warga

Banyak sekali kasus di mana seseorang mengalami cedera atau bahkan sampai meninggal karena bermain petasan. Terbaru, seseorang meninggal dan menimbulkan kerusakan di sejumlah rumah kala merakit petasan di Magelang, Jawa Tengah pada Minggu (26/3/2023).

Meskipun korban ditemukan tewas karena merakit petasan, tidak menutup fakta kalau hal ini disebabkan karena petasan itu sendiri. Penggunaan petasan harus selalu di bawah pengawasan dan digunakan dalam kehati-hatian jika tidak ingin menemukan korban, terlebih di Bulan Ramadhan yang penuh suka cita.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman