PDI Perjuangan (PDIP) menjadi salah satu partai politik (parpol) yang keras menentang kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDIP, Ahmad Basarah menyebut bahwa sikap penolakan tersebut berlandaskan pada prinsip-prinsip bernegara Indonesia, yakni Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Di mana anak buah Megawati Soekarnoputri itu menyebutkan, pada pembukaan UUD 1945 telah dinyatakan bahwa segala bentuk penjajahan di atas bumi harus dihapuskan.
Baca Juga: Pro Kontra Kehadiran Israel di Piala Dunia U-20, Guru Besar UI: FIFA Bakal Kapok Pilih Indonesia
"Kita memegang teguh dasar dan ideologi negara kita yang bernama Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945," kata Ahmad Basarah dari kanal YouTube tvOneNews, dikutip Konten Jatim pada Selasa (28/3/2023).
"Di alinea pertama pembukaan undang-undang 1945 kita menyebutkan bahwa segala bentuk penjajahan di atas muka bumi ini harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan," sambung Wakil Ketua MPR RI tersebut.
Tak hanya itu, Basarah melanjutkan, bahwa dalam sila kedua Pancasila juga disebutkan bahwa kita menjunjung tinggi kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Bahkan grundnormnya di Pancasila, sila kedua kita menjunjung kemanusiaan yang adil dan beradab," paparnya.
Maka dari itu, PDIP menilai hal yang dilakukannya ini bernilai kebenaran. Partai berlambang banteng moncong putih itu juga mengapresiasi langkah yang diambil kadernya, yakni Gubernur Bali Wayan Koster yang juga tegas menolak timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20.
Penolakan dari Koster tersebut, kata Basarah, bukan berarti pihaknya membenci suatu bangsa atau negara tertentu, akan tetapi hal ini berdasarkan pada prinsip yang telah dibangun oleh para founding fathers.
"Sikap Pak Wayan Koster membuktikan bahwa penolakan terhadap timnas Israel bukan urusan kebencian terhadap satu suku, satu bangsa atau negara, tapi melindungi, menegakkan prinsip berbangsa dan bernegara kita," ucapnya.
Terkait polemik keikutsertaan Israel ini, partai berlambang banteng moncong putih itu mengharapkan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) nantinya dapat mencari solusi terbaik alias win-win solution terkait permasalahan ini.
"PDI Perjuangan mengharapkan pemerintah untuk dapat mencari solusi terbaik win-win solution yang ditempuh," kata Basarah.
Diketahui, penolakan timnas Israel U-20 berbuntut panjang. Penolakan Israel yang paling mencuri perhatian yakni dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Hal ini berimbas pada Indonesia yang bisa menerima hukuman terberat dari FIFA yakni pembekuan sepakbola secara keseluruhan.
Wayan Koster dan Ganjar sendiri sebelumnya sudah mengungkapkan alasan mereka menolak kedatangan timnas Israel sebagai bentuk dukungan kemerdekaan Palestina sesuai amanat presiden RI pertama, Soekarno.
Meskipun belakangan, Dubes Palestina sudah mengkonfirmasi tidak mempermasalahkan kedatangan timnas Israel di Piala Dunia U-20.
Penolakan Israel ternyata tak muncul dari Ganjar dan Koster sebagai individu, melainkan juga datang dari pertai yang menaungi mereka, PDI Perjuangan (PDIP).
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan