Menu


Menunggu Keputusan Akhir FIFA Setelah Tuntutan PDIP Agar Mendiskualifikasi Israel untuk Palestina  

Menunggu Keputusan Akhir FIFA Setelah Tuntutan PDIP Agar Mendiskualifikasi Israel untuk Palestina  

Kredit Foto: FIFA

Koster dan Ganjar sebelumnya sudah memberikan alasan penolakan terhadap Timnas Israel U-20 sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.

Penolakan ini ternyata juga datang dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Melalui Ketua DPP PDIP Bidang Keagamaan dan Kepercayaan Kepada Tuhan, Hamka Haq mengatakan penolakan kedatangan Timnas Israel sudah selaras dengan sikap Presiden Sukarno yang merupakan ayah Megawati.

Baca Juga: Gabungan Ormas Tolak Kedatangan Timnas Israel ke Indonesia untuk Berlaga di Piala Dunia U-20

"Bung Karno tidak akan mengakui Negara Israel sebelum memerdekakan Palestina. Sampai sekarang prinsip itu dipegang oleh negara kita, termasuk oleh masyarakat luas," kata Hamka di Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2023).

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono juga beralasan yang sama.

Di sisi lain Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengklaim sudah melobi Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar Timnas sepak bola Israel tak bertanding di Bali dalam gelaran Piala Dunia U-20.

"Saya pribadi sudah melakukan lobi-lobi sejak Agustus 2022 lalu ke pemerintah untuk memberikan masukan," ujar Hasto dilansir dari YouTube CNN Indonesia TV, Senin (27/3/2023).

Menurut Hasto, ada potensi bahaya terkait dengan kehadiran Israel ke Indonesia. Akan tetapi, ia mengatakan situasional lobi tersebut diperburuk dengan pernyataan pihak Israel.

"Diperburuk setelah terakhir Menteri Keuangan dari Israel menyatakan bagaimana bangsa Palestina tidak ada," tuturnya.

Penolakan partai berlambang kepala banteng tersebut berbuntut panjang. Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) menjatuhkan pembatalan drawing atau pengundian Piala Dunia U-20.

"Mereka telah memutuskan membatalkan drawing Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Bali yang rencananya dilakukan pada 31 Maret 2023," ujar anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga saat jumpa pers di kantor PSSI, Jakarta, Minggu (26/3/2023).

Arya menyatakan, PSSI akan mengantisipasi kemungkinan terburuk dari keputusan FIFA tersebut, termasuk ancaman hukuman bagi Indonesia.

"Kami dari PSSI sedang memikirkan penyelamatan sepak bola Indonesia. Karena sanksi FIFA bisa mengucilkan sepak bola Indonesia dari dunia," ungkapnya.

Padahal, belakangan Dubes Palestina, Zuhair Al-Shun sudah mengkonfirmasi tidak mempermasalahkan kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20.

Zuhair Al-Shun memilih untuk bersikap secara rasional dan bijaksana. Berbicara dalam konferensi pers, ia menyebut bahwa kehadiran Israel di Indonesia tidak bisa dipengaruhi oleh azas like or dislike.

"Kami mengetahui masing-masing federasi di dunia memiliki aturannya sendiri termasuk FIFA. Dalam hal ini Indonesia berhasil memenangkan tender sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dan tentu saja kepesertaan masing-masing negara yang ikut tidak ada kaitannya dengan suka atau tidak suka dengan negara yang ikut serta tersebut."

"Indonesia hanya menfasilitasi. Masing-masing ikut serta sebagai bagian dari kompetisi sesuai aturan yang berlaku," katanya. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.