Sebab itulah, perlu diketahui struktur pembukaan kultum agar tak salah. Adapun, strukturnya ialah salam pembuka, penyampaian puji syukur, perkenalan diri, serta pengenalan topik kultum.
Seseorang yang melakukan kultum pun perlu mengetahui beberapa hal, seperti melakukannya dengan tenang dan penuh senyum, memakai bahasa tubuh yang lembut, membaca doa saat mengucap puji syukur kepada Allah SWT, serta memasukkan hadits yang sesuai dengan topik.
Baca Juga: Pandangan Rudi S Kamri Mengenai Ceramah Cak Nun yang Viral
Mengingat kemiripannya, apakah kaitan kultum dengan ceramah?
Sebelum itu, perlu diketahui pengertian ceramah, yakni merupakan kegiatan bicara di depan banyak orang dengan isi topik tentang agama pula, seperti nasehat dan petunjuk tentang ilmu agama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ceramah merupakan kegiatan pidato seseorang di hadapan banyak pendengar tentang suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya. Adapun yang memberikan ceramah ini disebut dengan penceramah.
Baca Juga: Terungkap Alasan Warga Tolak Ceramah UAS, Ternyata Karena Hal ini
Kesamaan antara kultum dan ceramah ialah sama-sama tak boleh dilakukan secara sembarangan. Harus dilakukan oleh orang dengan ilmu atau wawasan luas terkait bidang yang dibahasnya.