Menu


Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Shaf Shalat yang Rapat dan Lurus sesuai Hadits Shahih

Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Shaf Shalat yang Rapat dan Lurus sesuai Hadits Shahih

Kredit Foto: Dok Suara.com

Konten Jatim, Jakarta -

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara merapatkan dan meluruskan shaf shalat yang benar sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW dalam hadis. 

Dalam Hadis AL Bukhori nomor 618, Nabi Muhammad menegaskan pentingnya merapatkan shaf. Beliau mengatakan bahwa celah yang berada di antara jamaah akan menyebabkan setan masuk ke dalamnya. 

Baca Juga: Kenapa Sering Teringat Sesuatu di Tengah Shalat? Ustadz Adi Hidayat: Karena Setan…

"Nabi meminta di suatu hadis untuk merapatkan. Hadis AL Bukhori nomor 618. Kata nabi, apabila seseorang berada dalam shalatnya, maka setan akan masuk dalam celahnya. Maka dia akan berkata ingat ini, ingat itu. Sampai orang shalat tidak sadar berapa rakaat shalatnya," ujar Ustadz Adi.

"Makannya Anda jangan kaget kalau setelah takbir, yang tidak diingat bisa masuk ke kepala. Yang harusnya diingat malah lupa. Tadinya gak mikir. Tapi setelah takbir masuk semua," jelas dia.

Maka dari itu, Ustadz Adi Hidayat kembali mengingatkan soal posisi kaki yang rapat dan lurus. Terkait ini, yang lurus adalah tumit di belakang, bukan jari jemari kaki di depan. Posisi tumit harus saling menempel dan menyesuaikan garis sajadah. 

"Kata para ulama, akan lebih baik jika posisi kaki bagian depan dan belakang diluruskan. Lebih sempurna cara berdirinya. Kaki depan belakang lurus, lalu tumitnya ditempelkan ke garis," tambah UAH. 

Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Terangkan Posisi yang Benar Saat Shalat, Dijamin Khusyu

"Saat shalat silakan berdiri seperti ini. Kaki ketemu kaki, bahu ketemu bahu. Suasana shalatnya berbeda," lanjutnya.

Namun, jangan sampai rapat shaf menyebabkan jemaah di samping Anda kesulitan untuk takbir. 

"Tapi serapat-rapatnya Anda, jangan sampai menyebabkan tangan temanmu susah bergerak saat takbir. Ini hadis Abu Daud. Ini fase pertama membentuk kekhusyuan."