Prasasti Sukabumi menjadi awal dimulainya sejarah sastra Jawa. Adapun, isi prasasti yang ditemukan di Kediri ini ditulis dalam bahasa Jawa Kuno. Bagaimana isinya?
Setelah Prasasti Sukabumi, pada 856 M ditemukan prasasti lainnya yang berisikan sebuah sajak yang disebut kakawin. Adapun, kakawin yang tak lengkap ini merupakan sajak tertua dalam bahasa Jawa (Kuno).
Mengutip berbagai sumber, sastra Jawa sendiri dibagi dalam empat masa, yakni:
Baca Juga: Mengenal Prasasti Sukabumi Kediri, Awal Bahasa-Sastra Jawa
- Sastra Jawa Kuno
- Sastra Jawa Pertengahan
- Sastra Jawa Baru
- Sastra Jawa Modern
Prasasti Sukabumi yang juga dikenal sebagai Prasasti Harinjing berupa prasasti batu yang ditemukan bersamaan dengan Prasasti Paradah di daerah yang sama. Tulisan pada kedua sisinya terdiri atas tiga piagam yang membahas hal yang sama.
Hal tersebut yakni hak-hak pendeta yang memperoleh hak sima (tanah yang dilindungi dari pajak) karena telah membuat sebuah saluran bernama Harinjing.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Peristiwa 3 Maret 1947, Pemberontakan Militan Islam di Bukittinggi dan Sumatera
Berikut isi Prasasti Sukabumi atau Prasasti Harinjing menurut van Stein Callenfels (1934):
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024