“Airlangga tentu punya kapasitas, tetapi kapasitas awal yang dibutuhkan adalah bagaimana memenangkan pemilu, nah kalau urusannya memenangkan pemilu, ya rasanya AHY jauh lebih moncer dibandingkan Airlangga,” tandasnya.
Sehingga, lanjut Refly, barangkali yang diincar oleh Anies lebih cocok pada kriteria yang ada pada AHY.
“Dan barangkali yang dia incar adalah jabatan wapresnya Anies, Airlangga bukan sosok yang canggih, kalau dibandingkan dengan AHY, jelas AHY lebih moncer,” ujarnya.
Baca Juga: Patut Waspada, Tiga Partai di Luar Koalisi Perubahan Ini Punya Banyak Pemilih Anies
Namun, jika Demokrat dan Golkar sudah berada di saku yang sama, maka hal itu menjadi situasi yang sulit lagi bagi Koalisi Perubahan.
“tapi jangan lupa, strateginya adalah kalau demokrat sudah disaku, dan Golkar mau masuk tapi dengan bargaining position sebagai Wapres, tentu ini akan membuat puyeng Koalisi Perubahan,” sambungnya.
Sementara Airlangga oleh Refly dinilai sebagai tokoh yang memiliki kerentanan sosial. Sehingga, akan lebih rawan bagi Anies mendapatkan penilaian miring jika penggandengan itu terjadi.
Baca Juga: Mayoritas Basis PDIP Ingin Ganjar Pranowo Maju sebagai Capres di Pilpres 2024
“walaupun memang kalau dilihat kriteria di piagam itu ya dicari orang yang dia punya elektabilitas tapi dia tidak punya kerentanan sosial,” tandasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024