“Airlangga tentu punya kapasitas, tetapi kapasitas awal yang dibutuhkan adalah bagaimana memenangkan pemilu, nah kalau urusannya memenangkan pemilu, ya rasanya AHY jauh lebih moncer dibandingkan Airlangga,” tandasnya.
Sehingga, lanjut Refly, barangkali yang diincar oleh Anies lebih cocok pada kriteria yang ada pada AHY.
Baca Juga: Tak Ambil Pusing Soal Timnas Israel, NU Solo: Kami Tergantung yang Berwenang Saja
“Dan barangkali yang dia incar adalah jabatan wapresnya Anies, Airlangga bukan sosok yang canggih, kalau dibandingkan dengan AHY jelas AHY lebih moncer,” ujarnya.
“tapi jangan lupa, strateginya adalah kalau demokrat sudah disaku, dan Golkar mau masuk tapi dengan bargaining position sebagai Wapres, tentu ini akan membuat puyeng Koalisi Perubahan,” sambungnya.
Sementara Airlangga oleh Refly dinilai sebagai tokoh yang memiliki kerentanan sosial. Sehingga, akan lebih rawan bagi Anies mendapatkan penilaian miring jika penggandengan itu terjadi.
Baca Juga: Patut Waspada, Tiga Partai di Luar Koalisi Perubahan Ini Punya Banyak Pemilih Anies
“walaupun memang kalau dilihat kriteria di piagam itu ya dicari orang yang dia punya elektabilitas tapi dia tidak punya kerentanan sosial,” tandasnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024