Aktivis 98 Ubedilah Badrun menyatakan bahwa semangat reformasi kini tak berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan meski sudah terus disuarakan selama 25 tahun terakhir.
Ubedilah alias Ubed menyatakan bahwa pemerintah telah gagal membuat rakyat sejahtera, terlebih demokrasi saat ini telah begitu buruk hingga dikebiri.
"Apa yang kita cita-citakan dan diperjuangkan dengan air mata berakhir sia-sia, banyak rakyat yang tak sejahtera dan demokrasi dikebiri," ujarnya saat ditemui Akurat.co usai diskusi bertajuk Menuju 25 Tahun Reformasi yang berlangsung di Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Senin (20/3/2023).
Baca Juga: Puan Maharani Bocorkan Isi Pembicaraan Pertemuan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri
Ubed mengaku kecewa dengan rezim pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Menurut dia, pemerintah telah gagal dalam membangun tatanan demokrasi. Kegagalan itu terlihat dari anjloknya indeks korupsi dan ketimpangan sosial. Terlebih lagi kebebasan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Ini skor merah semua, baik sisi HAM dan menurunnya indeks korupsi, tentu kita kecewa melihat semua ini, rezim Jokowi gagal memperbaiki yang seharusnya diperbaiki," ujarnya.
Ubed menyimpulkan Presiden Jokowi menghianati cita-cita reformasi yang berjalan menuju 25 tahun tumbangnya pemerintahan otoriter yang dipimpin Soeharto kala itu.
Baca Juga: Kekayaan Jokowi Naik 58 Persen Setelah Jadi Presiden Dua Periode
"Setelah kawan-kawan kita mati melawan rezim otoriter Soeharto, tapi sekarang Presiden Jokowi bersama elite-elite politik dan oligarki menghianati itu," tuturnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024