Habib Ahmad bin Hasan Alaydrus menjelaskan salah satu kebiasaan umat Islam dalam menyambut bulan Ramadan.
Kebiasaan ini sendiri dilakukan pada bulan Sya’ban dengan mendatangi kuburan mendiang keluarga. Kegiatan ini sendiri disebut sebagai ziarah kubur atau ruwahan
Ketika melakukan ziarah kubur, ada baiknya kita mendatangi kuburan sekaligus membersihkan makam orang yang kita sayangi itu.
Baca Juga: Nabi Muhammad SAW Pernah Melarang Ziarah Kubur, Ustadz Adi Hidayat Ungkap Alasannya
“Jadi, diziarahin kuburan, orang tua diziarahin. Kita datang, namanya arwah juga senang yang bersih-bersih. Itu kita rapihin kuburannya,” kata Habib Ahmad dikutip dari kanal YouTube-nya.
Habib Ahmad sendiri menyatakan bahwa merapikan kuburan mereka yang sudah tiada bukan hanya dengan merapikan tanaman-tanaman mati, tetapi juga dengan mengganti tanaman mati dengan tanaman yang lebih baik.
Setelah merapikan kuburan orang yang kita sayangi, kita bisa bertasbih dan membacakan beberapa doa di hadapan kuburan tersebut.
“Kita tanamin tanaman-tanaman yang bagus yang akan juga berzikir, bertasbih menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kita bacain doa, bacain Al-Fatihah, bacain Yasin,” ujarnya.
Membaca yasin untuk orang yang sudah tiada sendiri rupanya berada di dalam hadits. Dikutip dari situs Muhammadiyah, hadits itu berbunyi:
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Ungkap 2 Larangan Saat Ziarah Kubur
Telah menceritakan kepada kami Abu al-Mugirah, telah menceritakan kepada kami Safwan, telah bercerita kepadaku beberapa orang syaikh, mereka menghadiri Gudaif al-Haris ats-Tsumali tatkala kekuatan fisiknya telah melemah, lalu berkata; Maukah salah seorang di antara kalian membacakan surah Yasin? Lalu Salih bin Syuraih as-Sakuni membacanya, tatkala sampai pada ayat yang ke empat puluh, Gudaif al-Haris ats-Tsumali wafat. (Safwan r.a.) berkata; Beberapa syaikh tadi berkata; Jika hal itu dibacakan di sisi mayit, maka akan diringankannya. Safwan berkata; ‘Isa bin al-Mu’tamir membacakan di sisi Ma’bad” [H.R.Ahmad No. 16355].