Menu


Meski Puasa Bisa Bikin Tubuh Lebih Sehat, dr. Zaidul Akbar Wanti-wanti Perhatikan Pola Makan saat Sahur dan Berbuka

Meski Puasa Bisa Bikin Tubuh Lebih Sehat, dr. Zaidul Akbar Wanti-wanti Perhatikan Pola Makan saat Sahur dan Berbuka

Kredit Foto: YouTube/dr. Zaidul Akbar Official

Konten Jatim, Jakarta -

Pendakwah sekaligus praktisi pengobatan sunnah, dr. Zaidul Akbar mewanti-wanti untuk tetap jaga pola makan saat sahur dan berbuka puasa.

Meskipun ibadah yang menjadi rukun Islam ketiga itu bisa membuat tubuh lebih sehat, akan tetapi jika yang disantap saat sahur dan berbuka adalah makan-makanan yang kurang sehat, menurutnya itu tak baik.

"Asal buka dan sahurnya benar. Kadang-kadang kalau orang buka puasa sama aja kayak hari biasa gitu loh yang dimakan minyak lagi, lemak lagi," ujarnya dalam kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official, dikutip Konten Jatim pada Senin (20/3/2023).

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Ungkap Dahsyatnya Manfaat Puasa bagi Tubuh: Imunitas Meningkat, Gula Darah Turun, hingga Menurunkan Tingkat Peradangan

Menurutnya, puasa punya sederet manfaat penting seperti menurunkan gula darah, menurunkan hipertensi, membuat tubuh memproduksi antioksidan, menurunkan peradangan dalam tubuh, menguatkan imunitas, meningkatkan pembakaran lemak, melindungi otak, serta menjaga diri kita dari stress.

"Gula darah turun, tekanan darah turun, kemudian tubuh mulai memproduksi antioksidan, (puasa) menurunkan peradangan dalam tubuh kita, menguatkan imunitas tubuh kita, meningkatkan pembakaran lemak, melindungi otak kita, dan menjadi sarana yang sangat baik untuk menjaga diri kita dari stress. Itu dahsyatnya puasa," ucapnya.

Menurut penulis buku Jurus Sehat Rasulullah tersebut, dengan sederet manfaat yang dimiliki, puasa bisa dimaknai sebagai self-healing. "Ini kan self-healing sebenarnya," sambungnya.

Lebih lanjut menurutnya, puasa juga mengaktifkan autofagi. Autofagi adalah mekanisme sel yang memakan sel rusak dalam tubuh.

"Autofagi ini hanya bisa teraktivasi atau mungkin hanya bisa aktif kalau orang itu dalam keadaan lapar," ucapnya.

"Dan tubuh kita mulai membersihkan dirinya sendiri, termasuk ini salah satu proses yang terjadi, autofagi ini. Dia akan membersihkan patogen-patogen, sel-sel lemak dia akan bersihkan juga, kemudian degradasi sel lemak, kemudian plak-plak dalam tubuh kita terutama di pembuluh darah dibersihkan juga, kemudian usus kita diperbaharui juga sama dia, kemudian elastisitas kulit kita dikuatkan lagi sama dia," sambungnya.

Baca Juga: Esensi Puasa Ramadhan yang Sering Terlewat bagi Umat Muslim

Lebih lanjut dirinya memaparkan, bahwa puasa penting dilakukan. Ia mengutip kata-kata dari Ibu Qayyim al-Jauziyyah, yang menyebut bahwa kekenyangan adalah salah satu dari lima penyebab turunnya iman.

"Kata Ibnu qayyim al-Jauziyyah, dia katakan bahwa salah satu dari lima penyebab turunnya iman adalah terlalu banyak makan atau kekenyangan," ungkapnya.

Puasa, tutur dr. Zaidul, sangat baik dilakukan, sebab tubuh manusia memerlukan rehat atau istirahat sejenak dari rutinitas makan yang terus-menerus.

"Tubuh kita perlu break, tubuh kita perlu rehat, tubuh kita perlu istirahat, maka diwajibin puasa supaya tidak berlebihan," kata dr. Zaidul.