Ustadz Adi Hidayat mengungkap bahwa pada zaman jahiliyah, Nabi Muhammad pernah melarang ziarah kubur karena adanya tradisi tak dibenarkan.
Dikisahkan, ada yang membuka jasa sewa untuk menangisi orang yang meninggal. Hal tersebut dilakukan untuk meninggalkan kesan bahwa orang yang wafat adalah orang baik.
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat Larang Ziarah Kubur Seperti Ini, Hukumnya Syirik
Menurut Rasulullah SAW, saat itu iman masih lemah dan belum ada penguatan tauhid yang kuat di kalangan masyarakat. Kini, Nabi Muhammad tak lagi melarang ziarah kubur lantaran pengikutnya sudah mulai bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang dilarang.
Dari Buraidah, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya aku dulu telah melarang kalian berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya."
"Maka setelah imannya kuat, bisa membedakan mana doa, ngobrol dan lain sebagainya, bisa meningkatkan iman, dari situlah kemudian muncul sabda Nabi memperolehkan ziarah kubur," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Selain dilarang meratapi orang yang sudah meninggal, Islam juga melarang umatnya untuk meminta-minta di depan jenazah dengan harapan keinginan mereka bisa dikabulkan.
"Yang tidak boleh adalah minta-minta di kuburan. Ngapain minta datang ke situ. Yang di situ saja (orang meninggal) gak bisa keluar," ungkapnya.
Baca Juga: Apakah Ziarah Kubur ke Wali Songo Termasuk Syirik? Ini Kata Ustadz Adi Hidayat
Oleh karena itu, cara agar terhindar dari perbuatan minta-minta adalah mencari ustadz yang bagus saat berziarah mengunjungi makam. Dalam ziarah itu, bisa juga diadakan ta'lim dan doa bersama.
"Cara menghindari (agar tak minta-minta) yaitu Anda cari ustadz yang bagus lalu situ adakan ta'lim di situ."