Saat itu pula pertama kalinya Belanda mendarat di Indonesia, berlabuh di Banten.
Meski begitu, persaingan sengit muncul di antara para pedagang Belanda Ini terlihat dari persaingan harga rempah-rempah, yang di sisi lain juga turun di Eropa. Demi mengatasi masalah tersebut, didirikanlah perusahaan perdagangan VOC.
Baca Juga: Jokowi Obral IKN ke Para Investor, Azzam Izzulhaq: Upayanya Lebih Susah Para Penjajah
Mengutip laman Gramedia, VOC resmi berbadan hukum sebagai perusahaan dagang pada 20 Maret 1602, dipimpin oleh seorang Gubernur Jenderal VOC, yang mana Pieter Both ialah Gubernur Jenderal pertama dan Pieterszoon Coen sudah lama tak menggantikannya.
Upaya Portugis menghindari Belanda dalam jalur perdagangannya usai menggunakan Hamburg sebagai pelabuhan utama distribusi barang Asia rupanya terbukti tak efisien dan tak mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat, terutama lada.
Penyatuan Portugal dan Kerajaan Spanyol yang saat itu berperang dengan Belanda pada 1580 menimbulkan kekhawatiran tersendiri di Belanda, inilah yang menyebabkan Belanda terlibat dalam perdagangan rempah antar benua.
Jan Huyghen van Linschoten dan Cornelis de Houtman kemudian menemukan jalur rahasia pelayaran Portugis yang menyebabkan pelayaran pertama Cornelis de Houtman ke Banten pada 1595-1597, dan kapal serta awak kapal mereka mengalami kerusakan parah.
Inilah kontak pertama Belanda dengan Indonesia.
Baca Juga: Teriakan Para ASN Ini Buat Warganet Salah Fokus: Merasa Dijajah Anies Baswedan?
Pada 20 maret 1602, setelah berbagai ‘kunjungan’ ke Tanah Air, para pedagang Belanda pun mendirikan VOC saat terjadi persaingan sengit antara negara-negara Eropa untuk hegemoni perdagangan Asia Timur.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO